Pemerintah Optimistis Program 3 Juta Rumah Selesaikan Oversupply Semen

Ali Masduki
Direktur Utama SIG, Donny Arsal (kedua kanan) menyampaikan paparan pada acara ESG Sustainability Forum 2025 yang diselenggarakan oleh CNBC Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, pada Jumat (31/1/2025). Foto/SIG

JAKARTA, iNewsSurabaya.id Program 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan pemerintah Presiden Prabowo Subianto mendapat dukungan penuh. Program ini diyakini tidak hanya akan menyediakan hunian bagi masyarakat, tetapi juga akan memberikan suntikan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan mengatasi masalah oversupply semen.
 
Hal tersebut disampaikan oleh Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, dalam keynote speech di ESG Sustainability Forum 2025, Jumat (31/1/2025).  Hashim, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Perumahan, mengungkapkan optimismenya.
 
"Kita sudah mendapatkan komitmen nyata dari pemerintah dan swasta Qatar untuk pembiayaan 4 hingga 6 juta unit rumah. Uni Emirat Arab juga berkomitmen untuk membiayai 1 juta unit, bahkan mungkin lebih.  Belum lagi potensi pendanaan dari Cina, Turki, India, dan Singapura," ujar Hashim.  

"Ini akan menjadi stimulus ekonomi bagi 185 sektor ekonomi yang terkait dengan perumahan, termasuk industri semen," sambungnya.
 
Hashim menekankan bahwa tingginya permintaan semen akibat program ini akan membantu mengatasi masalah oversupply yang saat ini dialami industri semen dalam negeri.  

"Selama kepemimpinan Pak Prabowo, program perumahan ini akan terus berlanjut," tegasnya.
 
Selain itu, Hashim juga mengingatkan pentingnya aspek lingkungan hidup dalam konteks pembangunan yang pesat. 

"Bisnis pasti berdampak pada lingkungan. Pabrik semen menghasilkan emisi, jadi kita harus menjaga lingkungan dengan baik," katanya.
 
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama SIG (PT Semen Indonesia (Persero) Tbk), Donny Arsal, memaparkan komitmen SIG terhadap praktik bisnis berkelanjutan yang berpedoman pada prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).  SIG telah menerapkan Sustainability Roadmap 2030 yang mengutamakan aspek Triple Bottom Line: Planet, People, dan Prosperity.
 
SIG secara aktif berupaya mengurangi emisi karbon per ton produknya melalui berbagai inovasi, seperti penggunaan teknologi AI untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi energi, serta pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif.  

"Pola operasi yang ramah lingkungan telah mendukung inisiatif SIG dalam memproduksi semen hijau yang emisi karbonnya 21% hingga 38% lebih rendah dibandingkan semen konvensional," jelas Donny.
 
SIG juga menawarkan solusi pembangunan rumah berkelanjutan dengan Bata Interlock Presisi (BIP), sebuah produk turunan semen hijau yang ramah lingkungan, cepat, efisien, dan tahan gempa.
 
Donny menambahkan bahwa SIG telah beralih ke Sustainability Linked Loan (SLL) sebagai bentuk komitmen terhadap dekarbonisasi.  

"SLL memberikan benefit berupa penurunan margin bunga dan terms yang lebih baik," ujarnya.  

Lebih lanjut, komitmen SIG dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) telah mendapatkan validasi dari Science-Based Target initiatives (SBTi), menjadikan SIG perusahaan pertama di industri bahan bangunan Indonesia yang tervalidasi SBTi.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network