
Ia juga mengapresiasi peran donatur dalam mendukung program pendidikan “Satu Keluarga Satu Sarjana”, yang membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
"Malam ini hadir 164 mahasiswa penerima program. Semoga para donatur yang menjadi orang tua asuh diberikan rezeki berlimpah, umur panjang, dan kesehatan," tuturnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Eri mengumumkan rencana pembuatan prasasti khusus yang akan mencatat nama-nama donatur program ini sebagai bukti kontribusi mereka dalam membangun masa depan generasi muda Surabaya.
Perayaan Cap Go Meh ini juga mendapat perhatian dari Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Surabaya, Xu Yong. Ia menyampaikan kebanggaannya bisa menghadiri acara ini dan mengapresiasi Pemkot Surabaya atas dukungan terhadap komunitas Tionghoa.
"2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Tiongkok. Saya berharap kerja sama kedua negara semakin erat dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat," ujar Xu Yong.
Ketua Pelaksana Harian Yayasan Bhakti Persatuan, Hermawan Santoso, menekankan bahwa Cap Go Meh bukan sekadar tradisi Tionghoa, tetapi juga bagian dari keberagaman budaya Indonesia.
"Di Surabaya, kota yang penuh toleransi, perayaan ini menjadi wujud nyata kebersamaan antar etnis, suku, dan budaya. Semoga Cap Go Meh Nusantara semakin mempererat persaudaraan kita," tutup Hermawan.
Dengan semangat kebersamaan yang terus tumbuh, Cap Go Meh Nusantara di Surabaya diharapkan menjadi agenda tahunan yang memperkuat harmoni dan persatuan dalam keberagaman.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait