Inovasi Muda Indonesia Bersaing di 1000x Innovation Challenge 2025, Siapa Pemenangnya?

Ali Masduki
Para pemenang kompetisi inovasi paling bergengsi, 1000x Innovation Challenge 2025. Foto/Dokumentasi Marvin Foundation

SURABAYA - Ajang kompetisi inovasi paling bergengsi, 1000x Innovation Challenge 2025, resmi mengumumkan para pemenangnya. Acara yang diselenggarakan oleh Marvin Foundation bersama ILUNI UI, The Habibie Center, dan DSX Venture ini berhasil menghadirkan solusi-solusi revolusioner dari lebih dari 1000 mahasiswa yang berasal dari 217 universitas di Indonesia. 

Kompetisi tersebut bertujuan untuk menjawab tantangan masa kini dan masa depan melalui ide-ide inovatif yang menjanjikan dampak besar bagi masyarakat. Grand Final 1000x Innovation Challenge 2025 digelar di Auditorium R Soeria Atmadja, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), pada Selasa (25/2/2025).

Acara ini dibuka secara resmi oleh Cecep Rukendi, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif. Turut hadir Prof. Hamdi Muluk, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia, serta Didit Ratam, Ketua ILUNI UI.

Cecep Rukendi menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. "Kegiatan ini dapat menumbuhkembangkan talenta-talenta kreatif yang berkualitas, yang dapat menciptakan lapangan kerja di bidang industri kreatif dari berbagai subsektor, baik yang berbasis budaya, digital, maupun sektor lainnya,” ujarnya.

Rangkaian Grand Final berlangsung selama tiga hari, mulai dari 24 hingga 26 Februari 2025. Hari pertama diisi dengan pembekalan finalis di Universitas Islam Internasional Indonesia.  Pada hari kedua, para finalis mempresentasikan inovasi terbaik mereka di hadapan dewan juri dan pakar industri di FEB UI. 

Acara ditutup dengan kunjungan ke beberapa institusi ternama, seperti Kumparan, PTPN IV, Universitas Bakrie, dan Wisma Habibie Ainun, untuk memperluas jaringan dan mengeksplorasi peluang kolaborasi.

Para Pemenang dan Inovasi Mereka

Juara 1 diraih oleh Tim Oculab dari Universitas Indonesia dengan proyek Smart Lab Assistant for Accessible Tuberculosis (TB) Microscopic Examination. Tim ini menghadirkan teknologi berbasis AI yang mempermudah dan memperluas akses pemeriksaan tuberculosis (TB). 

Inovasi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi deteksi TB tetapi juga berpotensi menyelamatkan lebih banyak nyawa dan mempercepat akses layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil. Dengan solusi ini, Tim Oculab membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi alat ampuh dalam memerangi penyakit menular yang masih menjadi masalah global.

Tak kalah menarik, Juara 2 ditempati oleh Tim VORIONE dari Institut Teknologi Bandung dengan proyek VORIONE - Unlocking Potential, Energizing Indonesia’s Rural Areas with Sustainable Energy Solutions. Tim ini mengembangkan solusi energi berkelanjutan untuk memberdayakan daerah pedesaan Indonesia dengan listrik ramah lingkungan. 

Melalui pendekatan ini, mereka tidak hanya membuka potensi lokal tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis energi terbarukan. Inovasi ini menjadi jawaban atas tantangan ketimpangan akses energi di Indonesia, sekaligus mendorong transisi menuju energi hijau.

Sementara itu, Juara 3 diraih oleh Tim Receiva dari Universitas Indonesia dengan proyek Receiva - Ubah Piutang Jadi Peluang. Tim ini menawarkan pendekatan inovatif dalam pengelolaan piutang, mengubahnya menjadi peluang bisnis yang lebih produktif bagi UMKM. 

Dengan sistem yang mereka kembangkan, UMKM dapat memperoleh pendanaan yang lebih mudah tanpa risiko tinggi, sehingga mendorong pertumbuhan usaha kecil dan menengah di Indonesia. Inovasi ini menjadi bukti bahwa kreativitas dalam bidang keuangan dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.

Terakhir, Juara 4 diberikan kepada Tim Tierrafuse dari Sampoerna University dengan proyek Green Asphalt - Sustainable Road Construction Using Plastic Waste. Tim ini menciptakan terobosan dalam infrastruktur dengan memanfaatkan limbah plastik untuk pembuatan aspal hijau berkelanjutan. 

Proyek ini tidak hanya berkontribusi dalam pengurangan limbah plastik tetapi juga menciptakan jalan yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan. Dengan solusi ini, Tierrafuse menunjukkan bahwa masalah lingkungan dan infrastruktur dapat diatasi melalui pendekatan inovatif dan berkelanjutan.

Keempat pemenang ini membuktikan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar untuk menciptakan solusi nyata bagi tantangan global. Melalui 1000x Innovation Challenge 2025, mereka telah menginspirasi banyak pihak untuk terus berkarya dan berinovasi demi masa depan yang lebih baik.

Inspirasi di Balik 1000x Innovation Challenge

1000x Innovation Challenge 2025 tidak hanya sekadar ajang kompetisi, tetapi juga platform bagi generasi muda untuk mengubah ide menjadi aksi nyata.

Kurniawan Santoso, penggagas kompetisi ini, menjelaskan inspirasi di balik tema “1000x”. “Konsep '1000x' berakar pada visi Marvin Foundation, yang dinamai sesuai nama almarhum putra kami, Marvin. Ia adalah sumber inspirasi utama kami. Marvin lahir pada tahun 2005 dan mendahului kita di usia 16 tahun pada tahun 2022,” ujarnya.

Dengan semangat inovasi yang tak terbendung, para finalis 1000x Innovation Challenge 2025 telah membuktikan bahwa teknologi dan kreativitas dapat menjadi solusi atas berbagai tantangan global. 

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network