Perkuat Budaya Anti-Fraud, Pegadaian Minta Pegawai Tak Takut Lapor Adanya Kecurangan

Arif Ardliyanto
PT Pegadaian menegaskan komitmen Zero Tolerance terhadap fraud dengan menggelar Seminar Anti-Fraud. Foto iNEWSSURABAYA/ist

JAKARTA, iNEWSSURABAYA.ID – PT Pegadaian terus menegaskan komitmennya dalam menerapkan kebijakan Zero Tolerance terhadap fraud. Perusahaan mendorong seluruh pegawai untuk berani melaporkan setiap indikasi kecurangan melalui mekanisme yang telah disediakan.

Sebagai wujud komitmen tersebut, Pegadaian menggelar Seminar Hybrid Scaling Up Risk Culture Triwulan I Manajemen Risiko Operasional bertajuk "Strategi Implementasi Anti-Fraud". Acara ini menjadi bagian dari upaya strategis perusahaan dalam membangun budaya kerja yang berintegritas serta menerapkan tata kelola yang transparan dan bebas dari praktik kecurangan.

Sebagai lembaga keuangan yang menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas, Pegadaian tidak mentoleransi segala bentuk fraud, korupsi, maupun penyalahgunaan wewenang dalam operasionalnya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menegaskan bahwa pemberantasan fraud merupakan bagian dari strategi utama dalam menjaga kepercayaan publik dan keberlanjutan bisnis.

“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada ruang bagi fraud di Pegadaian. Pencegahan fraud bukan hanya soal kepatuhan regulasi, tetapi juga komitmen moral dan etika perusahaan untuk melindungi nasabah serta menjaga reputasi sebagai lembaga keuangan terpercaya,” ujar Damar.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Manajemen Risiko, Legal, dan Kepatuhan PT Pegadaian, Udin Salahuddin, menekankan pentingnya partisipasi aktif seluruh pegawai dalam mendukung kebijakan anti-fraud melalui Whistle Blowing System (WBS).

“Fraud tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga seluruh stakeholder. Oleh karena itu, kami mengajak seluruh pegawai untuk selalu waspada dan tidak ragu melaporkan indikasi kecurangan melalui kanal WBS yang telah tersedia. Ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama untuk memastikan operasional Pegadaian tetap bersih dan transparan,” tegas Udin.

Seminar ini menghadirkan Meuthia Ganie Rochman, Ph.D., pakar dalam studi korupsi dan tata kelola perusahaan, yang memberikan wawasan terkait strategi mitigasi risiko fraud dalam organisasi.

Sebagai bukti nyata komitmen anti-fraud, acara ini ditutup dengan Penandatanganan Deklarasi Anti-Fraud, yang melibatkan Board of Management serta seluruh karyawan PT Pegadaian.

Deklarasi ini menegaskan bahwa perusahaan akan: Memperkuat pengawasan internal, Memberikan sanksi tegas bagi pelaku fraud, dan Meningkatkan edukasi dan sosialisasi pencegahan kecurangan di lingkungan kerja.

“Kami ingin menciptakan lingkungan kerja yang bebas dari fraud dan korupsi. Oleh karena itu, kami mendorong setiap pegawai untuk berani melaporkan setiap indikasi kecurangan melalui mekanisme yang telah tersedia. Transparansi dan integritas adalah kunci utama dalam membangun perusahaan yang berkelanjutan,” tambah Damar.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap Environmental, Social, and Governance (ESG), Pegadaian menekankan bahwa keberlanjutan bisnis tidak hanya bergantung pada aspek lingkungan atau sosial, tetapi juga pada Good Corporate Governance (GCG).

Dengan meningkatkan kepatuhan dan transparansi, perusahaan dapat: Memitigasi risiko keuangan, Mengurangi potensi fraud, dan Meningkatkan efisiensi operasional.

Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa Pegadaian tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis, tetapi juga pada praktik bisnis yang bertanggung jawab. Dengan semangat integritas dan transparansi, Pegadaian siap terus menjadi lembaga keuangan yang terpercaya bagi masyarakat.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network