Tingkatkan Produksi Beras, Pemprov Jatim Optimalkan 488.379 Hektare Lahan Kurang Produktif

Lukman Hakim
Tingkatkan Produksi Beras, Pemprov Jatim Optimalkan 488.379 Hektare Lahan Kurang Produktif Pemprov Jatim optimalkan 488.379 hektare lahan kurang produktif untuk tingkatkan produksi beras hingga 12,7 juta ton, dukung ketahanan pangan nasional. Foto iNEWSSURABAYA/lukman

SURABAYA, iNEWSSURABAYA.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur terus menggenjot produksi beras guna memenuhi target nasional. Tahun ini, Pemprov Jatim menargetkan produksi Gabah Kering Panen (GKP) mencapai 12,7 juta ton, sebagaimana ditetapkan pemerintah pusat. Salah satu strategi utama yang dilakukan adalah mengoptimalkan 488.379 hektare lahan kurang produktif agar lebih produktif dan terairi dengan baik.

“Kami optimis dapat mencapai target produksi GKP sebanyak 12,7 juta ton. Kunci utamanya adalah optimalisasi dan sistem irigasi yang baik di 488.379 hektare lahan yang selama ini kurang produktif,” ujar Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (14/3/2025).

Rakor Ketahanan Pangan ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, serta Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan produsen padi terbesar di Indonesia, yang secara konsisten menduduki peringkat pertama dalam produksi padi nasional selama lima tahun berturut-turut.

"Alhamdulillah, Jawa Timur terus menjadi provinsi dengan produksi beras tertinggi secara nasional. Ini adalah hasil kerja keras petani dan dukungan berbagai pihak," ujar Khofifah.

Guna mencapai target produksi yang maksimal, Khofifah menekankan pentingnya modernisasi alat dan mesin pertanian (alsintan). Menurutnya, selama ini panen di banyak daerah masih dilakukan secara manual oleh kelompok tani (Gapoktan), yang berisiko meningkatkan kehilangan hasil panen (loss).

"Jika panen dilakukan menggunakan combine harvester dan pengeringan dengan dryer, maka tingkat kehilangan hasil panen bisa ditekan, sekaligus meningkatkan kualitas gabah menjadi premium," jelasnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa total produksi beras nasional dari Januari hingga April 2025 diperkirakan mencapai 13,95 juta ton, dengan total konsumsi 10,36 juta ton.

"Neraca produksi dan konsumsi beras Januari-April 2025 mengalami surplus 3,59 juta ton, atau lebih tinggi 2,79 juta ton (348,75%) dibanding periode yang sama tahun lalu," paparnya.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan infrastruktur irigasi untuk mendukung pencapaian swasembada pangan.

"Pembangunan infrastruktur wilayah sangat berperan dalam ketahanan pangan. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mengoptimalkan saluran irigasi agar dapat menunjang produktivitas pertanian," tegasnya.

Dengan strategi optimalisasi lahan, modernisasi alat pertanian, serta dukungan infrastruktur irigasi, Jawa Timur terus berupaya mempertahankan posisinya sebagai lumbung padi nasional. Jika program ini berjalan sukses, target produksi 12,7 juta ton GKP bukanlah hal yang mustahil, bahkan berpotensi lebih tinggi.

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update