
SURABAYA – Lebih dari 99% unit usaha di Indonesia merupakan pelaku usaha mikro, menurut data Kementerian Perdagangan tahun 2024. Persaingan yang ketat mengharuskan UMKM menerapkan strategi tepat untuk berkembang, dan salah satunya adalah Enterprise Resource Planning (ERP).
Arizia Aulia Aziiza, M.Kom., Dosen Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya), menjelaskan ERP sebagai perangkat lunak inti yang mengkoordinasikan dan mengintegrasikan informasi di seluruh area bisnis.
"Jika dianalogikan, ERP seperti otak manusia, pusat kendali perusahaan," ujarnya.
Contoh sederhana ERP yang mudah ditemui adalah Point of Sales (PoS) atau mesin kasir di minimarket. "Saat belanja, barang di-scan dan muncul total harga. Integrasi ini membantu, termasuk pengecekan stok barang," jelas Arizia.
Penerapan ERP menawarkan berbagai keuntungan. Data real-time memungkinkan pengambilan keputusan cepat terkait ketersediaan barang, promo, dan poin pelanggan.
"Dampaknya, manajemen order meningkat, siklus penutupan keuangan lebih singkat, biaya operasional berkurang, dan produktivitas perusahaan meningkat," terangnya.
Arizia menyarankan UMKM untuk memulai dengan fungsi dasar ERP, seperti manajemen keuangan dan pencatatan penjualan.
"Sistem informasi keuangan untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta membuat laporan laba rugi. Sistem Informasi Penjualan untuk mencatat transaksi dan nota penjualan," tuturnya.
Ia mengajak pelaku usaha mencoba versi uji coba ERP dari berbagai vendor untuk menemukan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
"Segeralah mulai menggunakannya agar aktivitas perusahaan dapat dioptimalkan," imbuhnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait