JAKARTA, iNEWSSURABAYA.ID – Penutupan Indonesian Prison Product and Art Festival (IPPA Fest) 2025 di Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (23/4), menjadi panggung tak terlupakan berkat penampilan memukau dari tim Reog Rutan Ponorogo. Aksi seni budaya ini sukses mencuri perhatian ribuan penonton yang memadati lokasi acara.
Seni Reog Ponorogo, yang merupakan warisan budaya khas Jawa Timur, tampil sebagai bagian dari prosesi penyambutan Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim, serta Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, menuju panggung utama.
Yang membuatnya istimewa, pertunjukan ini dibawakan langsung oleh warga binaan Rutan Ponorogo. Dengan gerakan lincah, kostum megah, serta iringan musik tradisional Jawa Timur yang menghentak, para warga binaan menunjukkan performa luar biasa. Mulai dari tarian jathil, semangat dadak merak, hingga dentuman kendang, semua dipersembahkan penuh semangat dan ketulusan.
"Saya benar-benar tidak menyangka pertunjukannya bisa seapik ini. Sangat luar biasa. Ini bukti nyata bahwa sistem pemasyarakatan tidak hanya membina, tapi juga melestarikan budaya," ujar Silmy Karim kagum.
Ribuan pasang mata terpaku menyaksikan pertunjukan yang tak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan pesan kuat tentang keberhasilan program pembinaan berbasis budaya yang dijalankan di Rutan Ponorogo.
"Reog ini bukan sekadar hiburan. Ini adalah wajah pemasyarakatan yang berhasil menggali potensi lokal dan membawanya ke panggung nasional," kata Mashudi, Dirjenpas.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
