Banyak Orang Tua Tak Paham, Kurang Tidur Bisa Ganggu Perkembangan Balita, Ini Penjelasan Dokter Anak

Arif Ardliyanto
Tidur berkualitas penting untuk tumbuh kembang balita. Ketahui dampak kurang tidur, penyebab gangguan tidur anak, dan tips menciptakan rutinitas tidur yang sehat. Foto iNewsSurabaya/tangkap layar

SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Tidur bukan sekadar waktu istirahat bagi balita. Lebih dari itu, tidur merupakan fondasi penting bagi perkembangan otak, fisik, dan emosi anak di masa golden age mereka. Sayangnya, banyak orang tua yang belum sepenuhnya memahami pentingnya kualitas tidur bagi buah hati mereka.

Menurut American Academy of Pediatrics, sekitar 25–50% anak mengalami gangguan tidur selama masa pertumbuhan. Gangguan ini dapat berdampak serius pada fungsi kognitif, perilaku, serta kesehatan fisik dan mental anak.

Dokter spesialis anak, dr. Yuni Astria, SpA, menjelaskan bahwa tidur adalah bagian fundamental dari proses perkembangan otak dan sistem saraf anak. 

"Selama fase deep sleep, tubuh anak memproduksi hormon pertumbuhan dalam jumlah besar. Hormon ini sangat penting untuk perkembangan tulang, otot, serta organ tubuh yang memengaruhi metabolisme," jelasnya.

Pada saat yang sama, otak anak juga aktif memproses informasi, memperkuat daya ingat, dan membentuk kemampuan belajar serta regulasi emosi. Kurang tidur pada usia dini bahkan dikaitkan dengan risiko lebih tinggi terhadap gangguan atensi, kecemasan, obesitas, dan hipertensi di kemudian hari.

Gangguan Sepele yang Berdampak Besar

Kualitas tidur anak bisa terganggu oleh hal-hal yang tampak sepele namun berdampak besar, seperti: Paparan layar gawai sebelum tidur, Pencahayaan kamar yang terlalu terang, Suhu ruangan yang tidak nyaman, dan Gigitan serangga seperti nyamuk. 

“Gangguan-gangguan kecil ini bisa menginterupsi fase deep sleep dan berdampak negatif terhadap produksi hormon serta konsolidasi memori,” tambah dr. Yuni.

Agar anak mendapatkan tidur yang berkualitas, berikut tips dari dr. Yuni:

- Mandi air hangat sebelum tidur untuk relaksasi

- Hindari makan mendekati waktu tidur (maksimal 1,5 jam sebelumnya)

- Jauhkan gawai 1 jam sebelum waktu tidur

- Tetapkan jam tidur yang konsisten setiap hari

- Ciptakan rutinitas malam, seperti membacakan cerita anak

- Pastikan kamar tidur nyaman: cahaya redup, sejuk, tenang, dan bebas gangguan

- Gunakan perlindungan tambahan untuk menghindari gigitan nyamuk

“Rutinitas tidur yang konsisten membantu ritme biologis anak beradaptasi dan mengajarkan disiplin sejak dini,” tambahnya.

dr. Yuni menegaskan bahwa tidur berkualitas harus dipandang setara dengan nutrisi dan stimulasi dini. Tanpa tidur yang cukup, anak berisiko mengalami hambatan dalam pertumbuhan fisik, kesulitan mengelola emosi, belajar, hingga membangun hubungan sosial.

“Mengabaikan hal-hal kecil seperti cahaya kamar atau paparan gawai berarti mengabaikan aspek penting dari tumbuh kembang anak,” tuturnya.

Setiap malam yang tenang dan bebas gangguan adalah bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network