BEIRUT, iNews.id - Kapal Perang Republik Indonesia Sultan Iskandar Muda (KRI SIM-367) yang tergabung dalam Satuan Tugas Maritim TNI Kontingen Garuda XXVIII-M/UNIFIL, diinspeksi Tim Contingent Owned Equipment (COE) UNIFIL, saat sandar di Pelabuhan Bairut, Lebanon, Jumat (25/03/2022).
Menurut Mr. Nicoleta Verestiuc selaku pimpinan Tim COE mengatakan, pemeriksaan ini rutin dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.
"Inspeksi ini bertujuan untuk mendapatkan data dan keterangan dari seluruh peralatan/unit (equipment) yang disediakan oleh TCC (Troops Contributing Country) sebagai pendukung tugas di daerah misi operasi sesuai dengan MoU (Memorandum of Understanding) yang tercantum pada LoA (Letter of Assistant)," terang Nicoleta.
Untuk Satgas MTF sendiri, TCC Indonesia lanjutnya, menyediakan satu unsur KRI SIM-367 dengan Helikopter Anti Kapal Selam jenis AS 565 MBe Panther HS-4206.
Adapun empat orang yang menginspeksi KRI SIM-367 yaitu Chief MSC Mr. Nicoleta Verestiuc, Maritime and Air Operation (MAROPS) Captain Hikmet Tasdelen, Medical Officer Captain Deni Setiawati dan Hygiene Officer SWO Ramalingam Manimaran.
Sedangkan dua personel yang menginspeksi helikopter HS-4206 terdiri dari dua personel dari Mission Air Operation Center (MAOC), yaitu Military Aviation Security Officer (MASO) Wing Commander M. Shameem Haider dan Technical Compliance and Quality Assurance (TCQA) Anatoly Fialka yang merupakan UN Civilian Staff.
Usai pelaksanaan pemeriksaan, Ketua Tim COE Mr. Nicoleta Verestiuc merasa sangat puas dan terkesan dengan kebersihan dan kondisi kesiapan KRI SIM-367 berikut Helikopter HS-4206nya, dan dinyatakan memenuhi syarat kesiapan operasi.
Nicoleta berharap seluruh personel Satgas dapat melakukan pemeliharaan dan perawatan materiil guna mendukung pelaksanaan tugas operasi.
Sementara itu Dansatgas MTF XXVIII-M/UNIFIL Letkol Laut (P) Abdul Haris mengapresiasi Tim COE atas hasil penilaian serta masukkan yang diberikan untuk kebaikan Satgas kedepannya serta kepada seluruh awak KRI yang telah bekerja maksimal selama pelaksanaan inspeksi.
“Suatu kepercayaan pimpinan terhadap kinerja Satgas namun juga menjadi tantangan yang harus tuntas dilaksanakan, sama seperti setahun sebelumnya dan harus lebih baik lagi," terangnya.
Hal tersebut lanjutnya, sangat penting karena terhitung mulai tanggal 7 Maret 2022, KRI SIM-367 mendapat perpanjangan masa penugasan selama dua bulan di Lebanon.
"Untuk itu, dibutuhkan kerjasama dan kerja keras serta doa dari prajurit Satgas dan keluarga agar seluruh tugas dapat terlaksana dengan baik sampai dengan kembali ke Tanah Air tercinta,” harapnya.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait