SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Terbang Surabaya Tambolaka, kini gak perlu transit. Kini sudah ada maskapai yang siap mengantar penumpang dari Surabaya menuju Kabupaten Sumba Barat Daya, provinsi Nusa Tenggara Timur.
Satu-satunya maskapai yang saat ini tersedia yakni Nam Air, anak perusahaan dari maskapai penerbangan Sriwijaya Air menggunakan pesawat Boeing 737 dengan kapasitas 130 kursi.
Brand Manager PT Sriwijaya Group Surabaya, Hendrik Ardiansyah, mengatakan rute terbang Surabaya-Tambolaka pulang-pergi tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung perekonomian, pendidikan, dan pariwisata di Indonesia Timur.
"Penerbangan ini menjadi langkah strategis untuk menghubungkan Jawa Timur dengan wilayah Sumba, Nusa Tenggara Timur, yang selama ini memiliki keterbatasan akses langsung," katanya usai Inagural Flight Surabaya-Tambolaka, di Bandara Udara Juanda Surabaya, Kamis (29/5/2025).
Hendrik menjelaskan bahwa penerbangan perdana rute Surabaya-Tambolaka merupakan rute baru (Virgin Route) yang baru saja dibuka. Jadwal penerbangan Surabaya Tambolaka ini sebanyak tiga kali dalam seminggu, yakni setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu."
Penerbangan dari Surabaya ke Tambolaka diperkirakan memakan waktu sekitar 1 jam 25 menit. “Untuk penerbangan perdana ini, Alhamdulillah sudah penuh terisi. Meskipun persiapan hanya sekitar satu minggu, kami berhasil mengisi hampir 50% dari kapasitas kursi,” ujar Hendrik.
Sriwijaya Air Group berkomitmen menjalankan penerbangan ini dengan frekuensi tiga kali seminggu, namun jika antusiasme masyarakat meningkat, frekuensi penerbangan dapat ditingkatkan menjadi setiap hari.
Sedangkan untuk Harga tiket Surabaya Tambolaka sekali jalan dipastikan ramah di kantong, lebih hemat dibandingkan opsi transit. “Kami memberikan layanan penerbangan langsung tanpa transit sehingga menghemat waktu dan biaya bagi penumpang,” tutur Hendrik.
Ia bilang, terbang Surabaya ke Tambolaka memiliki potensi yang cerah. Banyak masyarakat dari Tambolaka dan kota sekitarnya seperti Waingapu yang berasal dari Jawa Timur, khususnya Surabaya.
Selain itu, banyak pengusaha dan mahasiswa dari daerah tersebut yang menempuh pendidikan di Jawa Timur, sehingga rute ini menjadi jembatan penting.
“Dari sisi logistik, bisnis di Tambolaka dan sekitarnya biasanya mengambil barang dari Surabaya. Biasanya orang yang naik pesawat, sedangkan barangnya dikirim lewat kapal laut,” tambah Hendrik.
Di sisi lain, Sumba dikenal dengan potensi wisata yang luar biasa, mulai dari pulau, pantai hingga Pantai Nihiwatu di Sumba Barat yang dikenal sebagai salah satu pantai terbaik di dunia dengan ombak yang menantang dan spektakuler. Wisata tersebut termasuk yang termahal di dunia. Selain itu, keberadaan kuda liar di Sumba menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Untuk mendukung pariwisata, Sriwijaya Air Group juga bekerja sama dengan mitra travel agent dalam mengemas paket wisata keluarga ke Sumba.
“Kami biasanya bekerja sama dengan mitra travel agent untuk mengemas paket wisata di Sumba, sehingga bisa saling mendukung dan memberikan subsidi silang,” jelas Hendrik.
Pembukaan rute baru Surabaya-Tambolaka oleh Nam Air mendapat apresiasi dari General Manager (GM) Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Laksma TNI Muhammad Tohir. Menurutnya dia, hal itu merupakan langkah strategis untuk memperkuat konektivitas udara di Indonesia, khususnya wilayah Indonesia Timur.
Komitmen maskapai dalam menjalankan penerbangan meski di tengah tantangan awal, serta potensi besar pengembangan pariwisata di wilayah tersebut, menjadi harapan bagi pertumbuhan sektor transportasi dan pariwisata nasional.
Tohir pun menyampaikan rasa syukur atas pembukaan rute baru Nam Air Surabaya Tambolaka. Rute baru ini, kata dia merupakan “bintang baru” yang memberikan tambahan positif bagi Bandara Juanda dan memperkuat konektivitas udara di Indonesia.
“Penambahan traffic dan pembukaan rute-rute baru tentu sangat penting untuk memperkuat konektivitas,” ujarnya
Laksma TNI Muhammad Tohir menegaskan bahwa Indonesia, yang terdiri dari lebih dari 17.500 pulau, sangat membutuhkan akses cepat melalui udara sebagai solusi terbaik untuk menghubungkan wilayah-wilayahnya. Pemerintah pun terus mendorong peningkatan konektivitas ini.
“Hal tersebut dijawab oleh Nam Air yang membuka rute-rute baru. Saya sangat mengapresiasi langkah Nam Air ini, yang bukan semata-mata bisnis, tetapi juga membawa pesan-pesan penting,” tambahnya.
Meski waktu promosi yang singkat membuat jumlah penumpang belum terlalu banyak, Tohir menilai komitmen Nam Air sangat luar biasa. Ia mengapresiasi keberanian maskapai tersebut yang tetap menjalankan penerbangan meskipun tingkat keterisian kursi pada penerbangan perdana ini tidak penuh.
“Namun, mereka tetap beroperasi dan saya berharap ini akan terus berkembang dan dikenal banyak orang, terutama dengan harga yang terjangkau sehingga saling menguntungkan,” jelasnya.
Menurut Tohir, pembukaan rute baru dan penambahan frekuensi penerbangan memang sangat bergantung pada permintaan pasar. Ia pun mengaku agak terkejut dengan pembukaan rute baru Nam Air.
"Selama ini, penumpang biasanya transit melalui Bali sebelum menuju ke sini. Namun, saya yakin prospek rute ini cukup baik, terutama setelah berbicara dengan General Manager Bandara Tambolaka,” ungkapnya.
Editor : Ali Masduki
