JOMBANG, iNewsSurabaya.id – Suasana mencekam sempat terjadi di Dusun Kemambang, Desa Diwek, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Sabtu malam (7/6/2025). Bentrokan antar kelompok remaja nyaris pecah sebelum berhasil digagalkan oleh warga dan aparat kepolisian.
Sekitar pukul 21.00 WIB, warga setempat mencurigai aktivitas sekelompok remaja yang berkumpul di lokasi tersebut. Kecurigaan itu terbukti benar. Dua kelompok remaja dari Desa Diwek dan Desa Godong, Kecamatan Gudo, diduga akan melakukan aksi tawuran.
Kapolsek Diwek, AKP Edy Widoyono, membenarkan adanya pengamanan terhadap 10 remaja yang diduga hendak bentrok. "Semuanya masih remaja, bahkan sebagian besar masih duduk di bangku SMP," ujarnya, Minggu (8/6/2025).
Menurut AKP Edy, ketegangan bermula dari saling ejek antara dua kelompok remaja melalui media sosial. Kelompok dari Godong lantas datang ke Kemambang untuk mendatangi rumah salah satu remaja yang disebut-sebut sebagai pemicu konflik. Mengetahui hal itu, remaja Kemambang pun memanggil empat temannya dari Desa Kwaron.
“Situasi nyaris tak terkendali. Beruntung warga cepat tanggap dan langsung melaporkan ke kami. Mereka langsung digerebek dan diamankan sebelum sempat terjadi bentrokan,” jelasnya.
Para remaja kemudian dibawa ke Mapolsek Diwek untuk dimintai keterangan dan dilakukan pendataan. Polisi juga memanggil orang tua masing-masing untuk diberikan pembinaan.
“Tidak ditemukan unsur tindak pidana, sehingga mereka hanya dikenai sanksi membuat surat pernyataan dan kemudian dipulangkan,” tambah AKP Edy.
Aksi cepat warga dan kepolisian ini menuai apresiasi. Insiden tersebut menjadi peringatan keras tentang pentingnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anak-anak, terutama di era media sosial yang rawan memicu konflik.
Tawuran remaja bukan hanya mengganggu ketertiban umum, tetapi juga bisa berujung pada pelanggaran hukum. Peran aktif masyarakat dan keluarga sangat dibutuhkan dalam mencegah kenakalan remaja sejak dini.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
