SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KemenKopUKM) menggandeng Universitas Ciputra Surabaya menggelar ajang inspiratif bertajuk Entrepreneur Scale Up Day. Acara ini mengusung tema “Fail Less, Scale More: Bangun Startup Tangguh Tanpa Takut Gagal!”, yang bertujuan mendorong startup lokal agar naik kelas dan mampu bersaing secara berkelanjutan.
Kegiatan yang berlangsung penuh semangat ini dibuka langsung oleh Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM, Siti Azizah, serta dihadiri Rektor Universitas Ciputra, Prof. Dr. Wirawan Endro Dwi Radianto, M.Sc., CA., Ak.
Momentum ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara KemenKopUKM dan Universitas Ciputra. Kolaborasi ini diwakili oleh Irwansyah Panjaitan (Asisten Deputi Kewirausahaan KemenKopUKM) dan Dr. Astrid Kusumowidagdo Hartono dari Universitas Ciputra.
“Entrepreneur Scale Up Day adalah wujud nyata dukungan pemerintah untuk mencetak pelaku usaha mikro dan kecil yang bukan hanya bertahan, tapi juga tumbuh dan naik kelas,” ujar Irwansyah.
Acara ini dirancang dengan pendekatan praktis dan interaktif. Beberapa rangkaian kegiatan unggulan antara lain: Diskusi panel bersama praktisi startup dan ahli industri, Sesi mentoring intensif terkait strategi bisnis dan produk, dan Business networking untuk membangun kolaborasi antar-founder dan mentor
Tercatat 50 pelaku usaha terpilih mengikuti kegiatan ini, dengan kriteria ketat seperti alumni inkubasi, memiliki produk dengan market fit yang terbukti, omzet terukur, dan model bisnis inovatif yang scalable serta berdampak sosial.
Beberapa pembicara utama yang hadir di antaranya: Dr. Eric Harianto – Entrepreneur Expert dan Mentor KemenKopUKM, Sean Tambunan – Konsultan Keuangan & Bisnis, dan Andy Febico – Founder & CTO Maxy Academy
Dr. Eric Harianto menyoroti pentingnya validasi pasar dan teknologi dalam pertumbuhan startup. Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat membantu startup yang sedang berada dalam tahap product-market fit.
“Peserta tidak hanya belajar membangun bisnis, tapi juga menemukan pasar yang tepat dan masuk ke ekosistem wirausaha berbasis pentahelix yang kolaboratif,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
