SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Patricia Thebez, seniman muda berdarah Tionghoa-Indonesia (chindo), tampil memukau dengan karya-karya seni yang lahir dari pergulatan hidupnya. Meski didiagnosa mengidap bipolar disorder, Patricia mampu mengubah tantangan tersebut menjadi energi kreatif yang melahirkan lukisan abstrak penuh makna.
Saat ditemui di Ascott Waterplace Surabaya, Patricia bercerita tentang perjalanan hidupnya yang penuh warna. Pengalaman menimba ilmu seni dari Singapura, Belgia, hingga Italia membentuk insting artistiknya yang khas. Lewat goresan kanvas, ia menyalurkan emosi dan intuisi sehingga menghadirkan karya yang otentik.
“Bagi saya, seni adalah titik balik. Melalui lukisan, saya menemukan ketenangan, kebebasan, dan arti hidup. Emosi yang saya tuangkan ternyata bisa dirasakan banyak orang,” ungkap Patricia.
Lukisan Patricia tidak sekadar permainan warna dan bentuk, melainkan refleksi perjalanan hidup. Dengan mengedepankan ekspresi dan abstraksi, ia ingin menunjukkan bahwa seni bukan soal kesempurnaan, melainkan kehadiran dan keberanian untuk jujur pada diri sendiri.
Melalui pameran bertajuk Artalkshow: The Impact of Art dengan tagline “A Creative Journey That Shapes Communities”, Patricia ingin membuktikan bahwa seni memiliki kekuatan besar. Tidak hanya menyembuhkan diri, tetapi juga memberi dampak sosial, menginspirasi, dan memperkuat komunitas.
Editor : Arif Ardliyanto
