Selain mantra, film ini juga menampilkan topeng berwajah dua khas Didik Nini Thowok. Topeng yang dikenakan terbalik di bagian belakang kepala tersebut digunakan langsung dari koleksi pribadi Didik. Ia menjelaskan bahwa topeng tersebut memiliki makna filosofis.
“Kalau berbicara filosofinya, topeng itu menandakan kalau manusia memiliki dua sisi. Di belakang adalah sisi cantik atau indah, dan di depan adalah sisi buruk rupanya,” jelas Didik.
Didik juga menyebut bahwa kisah Bahu Laweyan yang diangkat dalam film bukan sekadar cerita fiksi. Ia mengaku pernah memiliki teman yang mengalami kutukan serupa, sehingga harus dilakukan pembacaan mantra dan ritual untuk melepaskannya.
“Pas tahu kalau film ini mau membawa cerita Bahu Laweyan, awalnya saya kaget! Dulu salah satu teman saya ada yang terkena kutukan ini, dan saat itu kami harus membacakan berbagai mantra dan ritual untuk dapat melepaskan kutukannya,” ungkap Eyang Didik mengenai pengalamannya.
film Perempuan Pembawa Sial, tayang di bioskop Indonesia saat ini juga. Terdapat juga promo Buy One Get One Free (BOGOF) yang dapat dibeli di aplikasi MTIX, CGV, Cinepolis, dan TIX ID sampai tanggal 26 September 2025.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
