Ia juga mengungkapkan, Komisi XII DPR RI telah menyiapkan strategi berbasis empat pilar utama dalam mengatasi persoalan sampah nasional:
1. Regulasi dan Kebijakan: memperkuat aturan melalui revisi dan harmonisasi kebijakan agar mendorong terciptanya ekonomi sirkular.
2. Fungsi Anggaran: memastikan APBN digunakan tepat sasaran, termasuk pembangunan TPS3R, IPAL, dan Bank Sampah di berbagai daerah.
3. Fungsi Pengawasan: memastikan kebijakan dan program KLHK benar-benar berjalan efektif di lapangan.
4. Advokasi dan Edukasi: memberikan pendampingan langsung untuk mengubah pola pikir konsumtif menjadi gaya hidup minim sampah.
Sebagai bentuk tindak lanjut, Meitri juga menyerahkan bantuan sarana pengelolaan sampah seperti motor pengangkut dan peralatan pengolahan kepada kelompok masyarakat di Mojokerto, Jombang, Nganjuk, dan Madiun. Penyaluran dilakukan di delapan titik lokasi berbeda untuk memperkuat peran warga di tingkat lokal.
“Melalui bantuan ini, masyarakat tidak hanya diajak menjaga kebersihan, tetapi juga dibina agar mampu menjalankan program lingkungan yang digagas Menteri Lingkungan Hidup,” jelasnya.
Lebih jauh, Meitri menekankan bahwa pengelolaan sampah tidak semata-mata tentang kebersihan, namun juga bisa membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat.
“Sampah bisa bernilai tinggi jika dikelola dengan tepat. Misalnya, limbah kain jeans bisa diubah menjadi tas, topi, atau produk kerajinan lainnya yang bernilai jual,” tuturnya.
Kegiatan bimtek ini disambut antusias oleh warga. Salah satu peserta, Riani dari Bank Sampah Induk Kota Mojokerto, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan praktis tentang pengelolaan sampah bernilai ekonomi.
“Kami benar-benar terbantu. Banyak ilmu baru yang kami dapatkan agar sampah tidak langsung dibuang ke TPA. Sekarang kami tahu cara mengolahnya menjadi barang yang punya nilai ekonomi,” ungkapnya.
Dengan pendampingan dan fasilitas yang diberikan, Meitri berharap program ini dapat menjadi langkah nyata dalam menciptakan lingkungan bersih, sehat, dan berdaya ekonomi, sekaligus memperkuat komitmen Indonesia dalam menangani krisis sampah nasional secara berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
