SURABAYA, iNewsSurabaya.id – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat kinerja positif pada layanan angkutan barang selama periode Januari hingga September 2025. Total volume barang yang diangkut mencapai 2.083.929 ton, melampaui target program sebesar 2.060.529 ton, atau tumbuh 1,13 persen di atas target.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan capaian ini menjadi bukti konsistensi KAI dalam memperkuat peran transportasi berbasis rel sebagai tulang punggung logistik nasional. “Kinerja positif ini menunjukkan komitmen KAI dalam menghadirkan layanan angkutan barang yang andal, efisien, dan tepat waktu,” ujar Luqman, Jumat (17/10/2025).
Pertumbuhan angkutan barang di wilayah Daop 8 ditopang oleh peningkatan frekuensi perjalanan, optimalisasi rute layanan, serta efisiensi penggunaan gerbong dalam satu rangkaian. Ketepatan waktu pengiriman dan meningkatnya permintaan pelanggan turut menjadi faktor pendorong utama.
Luqman menjelaskan, transportasi berbasis rel memiliki keunggulan dalam hal efisiensi dan ketepatan waktu, karena tidak terpengaruh kemacetan serta memiliki jadwal pengiriman yang pasti. Selain itu, KAI juga menerapkan standar keamanan tinggi dengan sistem pengawalan, pemeriksaan di titik pemberhentian, serta SOP ketat untuk memastikan keandalan dan keselamatan pengiriman.
Saat ini, layanan angkutan barang KAI Daop 8 Surabaya telah menjangkau puluhan kota dan kabupaten di Pulau Jawa, menghubungkan kawasan industri dengan pelabuhan, pusat ekonomi, dan sentra distribusi nasional.
“Ekosistem logistik berbasis rel berperan penting dalam mendekatkan produsen dengan konsumen, mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus memperkuat rantai pasok nasional,” tuturnya.
Selain efisien, moda transportasi kereta api juga menjadi solusi ramah lingkungan, karena menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan moda jalan raya. Upaya ini sejalan dengan komitmen pemerintah menuju Net Zero Emission 2060 dan pengembangan ekonomi hijau di sektor transportasi.
“Kereta api kini bukan hanya sarana transportasi penumpang, tetapi juga simpul penting dalam rantai distribusi logistik nasional,” pungkas Luqman.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
