SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Laut Karimunjawa tak hanya menyimpan keindahan, tetapi juga harapan hidup bagi ribuan warga pesisir. Menyadari potensi sekaligus tantangan tersebut, PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mengambil langkah nyata dengan mendorong pengembangan ekonomi biru dan pariwisata berkelanjutan melalui penerapan teknologi terumbu buatan Artificial Patch Reef (APR).
Teknologi ramah lingkungan ini mulai diterapkan di Karimunjawa, Jawa Tengah, sebagai upaya memulihkan ekosistem terumbu karang yang menjadi tulang punggung wisata bahari dan mata pencaharian nelayan setempat. Berkolaborasi dengan Universitas Diponegoro (Undip), Pelindo menyerahkan empat unit APR yang mampu menampung sekitar 600 koloni karang kepada kelompok nelayan “Omah Karang”.
Bagi para nelayan di Dukuh Nyamplungan, Desa Karimunjawa, kehadiran APR bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi simbol harapan baru. Terumbu buatan ini diharapkan mempercepat pertumbuhan karang, menjaga kelestarian laut, sekaligus menghadirkan daya tarik wisata bawah laut yang berkelanjutan.
Pelindo Terminal Petikemas menghadirkan teknologi terumbu buatan APR di Karimunjawa sebagai upaya pelestarian terumbu karang dan penguatan ekonomi masyarakat pesisir. Foto iNewsSurabaya/ist
Peresmian pemasangan APR yang digelar pada 10 Desember 2025 itu dihadiri masyarakat nelayan, pemerintah desa dan kecamatan, hingga perwakilan Balai Taman Nasional Karimunjawa. Momentum tersebut menandai sinergi antara dunia usaha, akademisi, dan masyarakat dalam menjaga laut Karimunjawa.
Corporate Secretary PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menegaskan bahwa penerapan APR dirancang untuk memberi manfaat ganda, baik bagi lingkungan maupun kesejahteraan warga pesisir.
“Kami ingin teknologi APR ini tidak hanya memulihkan ekosistem laut, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat pesisir. Keterlibatan warga lokal menjadi kunci agar pariwisata Karimunjawa tumbuh secara berkelanjutan,” ujarnya.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
