Kegiatan ini terlaksana melalui kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dari sejumlah wilayah yang dipertimbangkan, Desa Kesiman dinilai paling siap untuk dikembangkan dalam waktu dekat.
Ke depan, lahan penanaman tersebut direncanakan menjadi kawasan wisata desa berbasis alam. Beragam konsep telah disiapkan, mulai dari outbound, glamping, hingga kafe dan kafetaria. Seluruh pengelolaan akan berada di bawah kewenangan desa, sehingga diharapkan mampu membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan warga.
Menariknya, program lingkungan ini menjadi langkah perdana PT StatsMe di sektor pelestarian alam. Selama empat tahun terakhir, StatsMe Impact lebih banyak bergerak di bidang pendidikan dan pembangunan berkelanjutan. Namun, hasil kajian internal perusahaan menunjukkan bahwa isu lingkungan juga membutuhkan perhatian serius.
Apresiasi pun datang dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Nuryadi, menyebut kolaborasi ini sebagai contoh nyata sinergi yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Kami sangat mengapresiasi PT StatsMe. Kegiatan seperti ini manfaatnya benar-benar dirasakan warga. Aksi nyata pelestarian lingkungan memang sangat dibutuhkan saat ini,” ungkap Nuryadi.
Menurutnya, menjaga alam bukan hanya soal keberlanjutan lingkungan, tetapi juga bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut sejalan dengan misi pembangunan Kabupaten Mojokerto yang mendorong pertumbuhan ekonomi, peningkatan pelayanan publik, serta pelestarian lingkungan secara berkelanjutan.
Editor : Arif Ardliyanto
Artikel Terkait
