Peringati Nuzulul Quran, Unusa: Mommentum Berbenah Diri Jadi Lebih Baik

Ali Masduki
Kelompok Banjari Unusa yang membawakan Sholawat Nabi sebagai mengawali acara Nuzulul Quran. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Unusa menggelar peringati Nuzulul Quran 1443 Hijriah dengan mengangkat tema Ngaji Hikmah Nuzulul Quran, yang dibawakan langsung oleh Pengasuh Pondok Pesantren Madrasatul Quran (MQ) Tebuireng Jombang Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag, Rabu (20/4) siang.

Acara digelar secara hybrid di Auditorium Lantai 9 Unusa Tower Kampus B. Dosen maupun mahasiswa dari semua program studi ikut hadir di auditorium maupun secara daring melalui aplikasi Zoom dan Youtube.

Acara didahului dengan menampilan kelompok Banjari Unusa yang membawakan Sholawat Nabi sebagai mengawali acara Nuzulul Quran. Ratusan mahasiswa turut hadir dalam ruang auditorium maupun dalam aplikasi Zoom dan Youtube.

Tidak hanya mahasiswa Unusa, namun mahasiswa dari perguruan tinggi dibawa naungan LPTNU juga turut hadir dalam jaringan (daring) dan pengurus Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis).

Wakil Rektor II Ir. Muhammad Faqih, M.SA., Ph.D mengatakan, acara ini dapat menjadi momentum mahasiswa maupun seluruh sivitas akademika Unusa terus membenahi diri untuk menjadi lebih baik. 

"Melalui acara ini ke depan kita sama-sama untuk bisa menjadi lebih baik lagi," katanya.

Faqih menyebutkan manfaat Al Quran sangat besar bagi kemajuan dan kehidupan di dunia.Ini sudah dibuktikan dalam ilmu pengetahuan atau sains. 

"Meskipun ilmu pengetahuan belum bisa dipercaya 100 persen," terangnya.

Sementara narasumber Dr. KH. A Musta'in Syafi'ie M.Ag menjelaskan, bahwa ia tidak mengetahui pertimbangan Allah SWT menuzululkan Al Quran di planet yang kecil ini. Bahkan Allah punya planet lain yang ada penghuninya, tetapi yang menjengkelkan itu manusia. 

"Tapi kita harus bersyukur karena justru itu yang paling dikasih Al Quran," ucapnya.

Musta'in menjelaskan Al Quran memiliki bahasa yang sangat unik, dimana Al Quran memiliki stylenya sendiri. 
"Sehingga tidak salah jika banyak penafsiran tiap orang berbeda-beda," terangnya.

Pengasuh Pondok Pesantren MQ Tebuireng, Jombang ini menyampaikan bahwa tidak ada yang mengetahui pasti akan terjadinya malam lailatul qodar. Namun yang dikatahui malam lailatul qodar terjadi pada malam 21, malam 23 dan malam 25. 

"Namun dalam tafsir Isyari bisa jadi malam lailatul qodar terjadi pada malam 27, namun itu belum bisa menjadi pedoman," tandasnya.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network