Bahaya! Baja Ringan Abal-Abal Marak di Pasaran

Ali Masduki
Direktur PT Kencana Maju Bersama, Susanto dan Ketua DPP INKINDO Jawa Timur, Adi Prawito, menunjukkan nota kesepakatan saat penandatangan MoU di Surabaya, Selasa (24/5) malam. (Foto: Ali Masduki)

SURABAYA, iNews.id - Produk baja ringan abal-abal atau kualitas banci semakin marak di pasaran. Produk ini secara merek dan promosinya cukup bagus, namun secara kualitas tidak sesuai. Dalam satu produk tertulis ketebalannya 0,75 mm, ternyata di pasar tebalnya hanya 0,6 mm atau 0,55 mm, tapi di branding 0,75 mm.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur PT Kencana Maju Bersama, Susanto, usai menandatangani MOU (Memorandum of Understanding) atau perjanjian kerjasama dengan Dewan Pengurus Provinsi (DPP) INKINDO Jawa Timur dalam acara MUSPROV (Musyawarah Provinsi) yang ke XI, di Surabaya, Selasa (24/5) malam.

Susanto mengatakan, kerjasama antara PT Kencana Maju Bersama dengan INKINDO yang anggotanya merupakan para konsultan - konsultan di Indonesia ini untuk mensosialisasikan kepada para Konsultan dan Customer, agar memilih dan menggunakan produk yang telah terbukti kualitas serta sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Masyarakat kita ini banyak yang belum tahu produk baja ringan yang baik dan betul yang bagaimana. Karena itu kita bekerjasama dengan INKINDO, berharap banyak edukasi produk dari sisi kekuatan maupun SNI nya," kata dia.

Baja ringan dengan merek dagang Kencana sendiri merupakan salah satu distributor yang sudah memiliki SNI.

Susanto menjelaskan, produk baja ringan impor yang kualitasnya banci saat ini banjir dipasaran cukup mengganggu pasar kontruksi di Indonesia. 

Ia berharap, pemerintah memberikan dukungan terutama dalam hal penegakan SNI di pasar. Karena jika SNI sudah ada akan tetapi tidak ada operasi di pasar, itu juga sia-sia.

"Selama ini produk impor yang masuk di Indonesia memang sudah SNI. Hanya saja secara surat. Tapi tidak ada operasi di pasar. Karena SNI ini ada SNI bahan dan SNI produk. Sehingga dari sisi ukuran bisa saja terjadi penurunan kualitas," tegasnya.

Baja ringan banci ini, menurut dia lebih berbahaya daripada besi beton. Disisi lain, pabrik baja ringan juga sangat mudah dibentuk. Jika tidak ada pengawasan ketat, maka akan sangat berbahaya. 

"Intinya kita gak ingin masyarakat tertipu oleh produk abal-abal," ucapnya.

Selain menggandeng para konsultan INKINDO, PT Kencana Maju Bersama juga sudah memiliki Himpunan Aplikator Indonesia. Mereka rutin mengadakan pelatihan bagi para tukang dan pelajar SMK agar mengerti produk baja ringan yang baik dan benar.

Selain itu, PT Kencana Maju Bersama juga memiliki program yaitu Kios Kencana. Kios tersebut diperuntukkan bagi para tukang yang berada di desa-desa, kecamatan dan kelurahan yang masih sulit menjangkau baja ringan. 

Kata Susanto, hingga saat ini pihaknya sudah memiliki 6 Kios Kencana yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Timur. Kencana menargetkan 200 kios pada tahun 2022. 

"Kita rencananya akan bekerjasama dengan Bank untuk KUR bagi pekerja kontruksi," tandasnya.

Sebagai informasi, Kencana hadir sebagai teknologi baru untuk solusi dan pengembangan dari teknologi struktur baja berat. Dimana Kencana menggunakan baja dengan mutu yang lebih tinggi dan telah memiliki lapisan tahan karat sendiri, yaitu Ht Galvanis.

Kencana merupakan produk anak bangsa dan inovasi terbaik bagi dunia kontruksi untuk turut andil dalam memenuhi kebutuhan kontruksi baja yang kokoh, presisi, cepat, efisien dan juga ekonomis.

Editor : Ali Masduki

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network