SURABAYA, iNews.id - TNI Angkatan Laut memiliki satuan elit yang kekuatannya ditakuti lawan. Yakni Detasemen Jalamangkara atau Denjaka.
Satuan gabungan antara personel Kopaska dan Taifib Marinir TNI AL ini merupakan sebuah detasemen penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut.
Tugas utamanya yaitu membina kemampuan anti-teror, anti-sabotase, serta berbagai operasi klandestin lainnya. Pasukan yang juga disebut hantu laut ini juga jago menyusup daerah musuh lewat udara.
Dibalik gagahnya pasukan elit TNI AL ini, ada salah satu faktor pendukung yang perannya sangat penting. Khususnya saat latihan dan menuju medan tugas.
Fator pendukung tersebut adalah Skuadron 600 Wing Udara 1 Puspenerbal. Profesionalisme dan kesiapsiagaan Crew Pesud U-6208 menjadi penentu keberhasilan Denjaka saat mengudara dengan payung tempurnya.
Paga tanggal 17-26 Mei 2022 kemarin, ditengah pelaksanaan Operasi Standby Penanggulangan bencana di Jakarta, Skuadron 600 Wing Udara 1 Puspenerbal mengirimkan 1 Unsur Pesud Casa NC 212-200.
Pesud dengan nomor lambung U-6208 yang diawaki oleh Captain Pilot Kapten Laut (P) Indra Permana dan Co-Pilot Lettu Laut (P) Avif Budi Nandriyanto, beserta 4 crew ini mendukung pelaksanaan Latihan Keparaan LSD TW II Denjaka TA. 2022 di Lampung.
Latihan ini dilaksanakan dengan 2 pendaratan yaitu di kapal dan di lapangan. "Dengan kemampuan skill yang dimiliki oleh pilot, dapat membantu mendropkan pasukan di 2 tempat. Hal itu sangat menentukan keberhasilan latihan terjun Pasukan Denjaka," terang Kadispen Puspenerbal Letkol Laut (S) Wahyu Kurniawan, melalui siaran pers, Senin (30/5/2022).
selain itu, Latihan ini bertujuan untuk melatih profesionalisme dan kesiapsiagaan Crew Pesud untuk mendukung terlaksananya operasi tempur. Yakni pelaksanaan terjun tempur yang dilaksanakan Pasukan Khusus Denjaka di Lampung.
Kegiatan berlangsung dengan aman dan lancar menunjukkan profesionalisme crew dalam melaksanakan tugas operasi dan latihan.
Editor : Ali Masduki
Artikel Terkait