get app
inews
Aa Read Next : Mahasiswa Ubaya Ciptakan Alat Bantu Berpakaian Tuna Daksa

Begini Cara Rumah Singgah Al Hidayah Merehabilitasi Penyandang Cacat Mental

Sabtu, 25 Juni 2022 | 14:30 WIB
header img
Rehabilitasi Mental dengan cara outbond sebagai salah satu bagian dari program rehabilitasi kesehatan jiwa Rumah singgah Al-Hidayah. (Foto: iNewsSurabaya/Pool)

MOJOKERTO, iNews.id - Rehabilitasi penyandang cacat mental bukan perkara mudah. Dibutuhkan kesabaran dan inovasi agar para rehabilitan tidak bosan. 

Di Kabupaten Mojokerto, tepatnya di Mojojejer, Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, ada Layanan Kesehatan Mental. Namanya Rumah Singgah Al Hidayah

Dalam melayani rehabilitasi sosial kepada penyandang cacat mental, Rumah Singgah Al Hidayah menerapkan berbagai cara agar tidak bosan dan depresi.

Salah satunya dengan mengajak rehabilitan mengikuti kegiatan "Outbond Terapi”. 

“Kita jaga mereka agar tidak dilanda kebosanan dan depresi dengan kegiatan yang hanya di rumah singgah. Tetapi sesekali outbond. Selain itu, terapi outbond membantu kesehatan mental rehabilitant secara holistik," tutur Prof. Ah Yusuf. 

Pemilik Rumah Singgah Al-Hidayah ini mengatakan, Rehabilitasi Mental dengan cara outbond sebagai salah satu bagian dari program rehabilitasi kesehatan jiwa Rumah singgah Al-Hidayah.  

"Rumah singgah ini mempunyai berbagai kegiatan terapi sosial yang diadakan rutin tiap tahun," ucapnya. 

Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, bahwa terapi Outbond memiliki banyak manfaat. Selain bisa menikmati keindahan alam, juga bisa menenangkan hati, referesing, membangun kebersamaan, tadabur alam, serta meningkatkan rasa syukur kepada Tuhan.  

"Terapi ditinjau dari aspek psikologis dan sosial untuk tercapainya penyesuaian diri, tercapainya harga diri dan pandangan serta penerimaan yang baik dari masyarakat terhadap rehabilitan," ujarnya.

Lebih dari itu, rerapi outbond yang diadakan tiap 3 bulan sekali ini berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan bagi para rehabilitan. Itu membuat rehabilitan menjadi bahagia, senang, dan dapat bersosialisasi antara rehabilitan, pendamping, dan lingkungan sekitar. 

"Terapi outbond sangat efektif bagi rehabilitan yang menarik diri, dikarenakan pada rehabilotan yang menarik diri interaksi sosialnya kurang," tegas Yusuf.

Setelah mengikuti terapi outbond ini, para rehabilitan yang awalnya menarik diri diharapkan dapat merubah sikap dan prilakunya untuk bersosialisasi dalam interaksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar.

“Terapi Outbond adalah “intervensi secara bertahap yang mencakup terapi individu dan kelompok dalam lingkungan alam yang masih asri," kata Prof. Ah Yusuf S.Kep, M.Kes. 

"Kegiatan berupa memfasilitasi pengalaman mengeksplorasi alam yang tenang, hingga medan yang menantang. Kedua medan tersebut sangat mempengaruhi peserta yang mungkin tampak kurang responsive", imbuh Yusuf. 

Alam yang masih alami itu sendiri dipahami sebagai komponen kunci dalam memulai dan memperkuat proses terapeutik Rehabilitan gangguan mental. 

Pemilik rumah singgah juga berbagi pengalaman terkait perubahan dalam domain psikologis, perilaku, emosional dan interpersonal berfokus pada kemampuan peserta untuk mengurangi gejala stres yang terkait dengan masalah interpersonal dan mental. 

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut