SURABAYA,iNews.id-PT Kereta Api Cepat Indonesia-China (KCIC) akan menggandeng Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG diminta untuk menyiapkan teknologi peringatan dini bencana.
General Manager Technical Design Management PT Kereta Api Cepat Indonesia-China (KCIC) Rachman Suhanda mengatakan, KCIC akan menggandeng institusi-institusi yang berkaitan dengan kebencanaan. “Terkait BMKG, artinya kita juga akan berkolaborasi dengan institusi-institusi yang menyangkut kebencanaan, di mana yang paling tidak early information itu bisa kita dapat dan juga bisa kita kolaborasikan di dalam mitigasi disaster monitoring concept kita,” katanya dalam Webinar.
Rahman menyatakan, ada dua hal potensi menjadi bencana yang dapat mengganggu perjalanan kereta cepat. Pertama adalah persoalan cuaca serta benda asing yang berpotensi membahayakan kereta. “Kedua terkait gempa, di sini tentunya kita paham Indonesia salah satu negara yang sering dan tendensinya kuat,” ujarnya.
Lebih jauh, Rachman menjelaskan, akan ada dua komposisi dalam pengawasan kebencanaan, yakni central equipment dan dispatching building. “Ada area yang kontrol atau monitoring di keseluruhan kereta cepat, adanya di Tegalluar. Kemudian adanya sensor, dan dispatching terminal untuk melihat, mengevaluasi, menganalisis hasil-hasil data dari lapangan, termasuk dari CCTV yang dipasang,” tuturnya.
Ia memastikan dengan sistem yang terintegrasi ini, nanti dapat membantu perjalanan kereta api guna meminimalisir potensi kecelakaan akibat bencana. “Tindakan yang akan diambil dari manajemen sistem bahwa sudah terintegrasi dan di setup tinggal kereta mengikuti sistem ini,” beber Rachman.(trisna)
Editor : Arif Ardliyanto