SURABAYA, iNews.id - Mahasiswa Program Studi (Prodi) Agroindustri Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Rizka Larasati Putri, mengolah limbah buah naga merah menjadi topping minuman kekinian.
Menurut Rizka, kulit buah naga selama ini jarang sekali dimanfaatkan. "Padahal memiliki kandungan antosianin yang dapat berperan sebagai pewarna alami dan antioksidan yang baik bagi kesehatan tubuh," tuturnya.
Inovasi tersebut juga bisa menjadi solusi bagi orang yang menyukai minuman manis. Diketahui, kandungan kalori dan kadar gula yang cukup tinggi jika dikonsumsi terlalu sering akan berpotensi diabetes.
Pemanfaatan Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocerceus Polyrhizus SP) pada Produk Boba Kayu Manis ini merupakan tugas akhir Prodi Agroindustri.
Untuk bisa menghasilkan boba yang berkualitas baik, Rizka mengaku membutuhakn waktu dua sampai tiga jam. Hal itu guna penentuan formulasi yang pas.
“Untuk formulanya saya menggunakan perlakuan 0 hingga 4 dan di setiap perlakuannya terdapat takaran ekstrak kulit buah naga dan air yang berbeda. Ini sekaligus menjadi tantangan bagi saya karena perlu takaran yang benar-benar cukup untuk mencapai kekenyalan yang pas,” terangnya.
Lebih lanjut Rizka menjelaskan, untuk mengukur tingkat keberhasilannya, dirinya menggunakan uji organoleptik terhadap 30 panelis, dosen serta mahasiswa Prodi Agroindustri.
Pengujiannya meliputi tekstur, warna, rasa dan aroma menggunakan uji organoleptik pada skala 1-5 dengan kategori penilaian sangat tidak suka, tidak suka, cukup suka, suka dan sangat suka.
Anak tengah dari tiga bersaudara ini mengatakan, bahan dasar dalam pembuatan boba ini sangat mudah dicari. Bahannya yakni tepung tapioka, gula, air, ekstrak kulit buah naga dan ekstrak kayu manis.
“Untuk pembuatan bobanya cukup mencampurkan gula, air, tepung tapioka, ekstrak kulit buah naga dan kayu manis yang kemudian diadoni hingga khalis. Sama seperti bentuk boba pada umumnya, adonan tersebut dibentuk bulat-bulat kecil dan direbus pada suhu air 100 derajat celcius selama 8 menit. Setelah 8 menit bisa ditiriskan lalu dikonsumsi,” jelasnya.
Indikasi warna termasuk hal yang penting pada penampilan makanan atau minuman untuk menarik dan meningkatkan kesukaan konsumen terhadap produk tersebut, hal inilah yang diunggulkan Rizka saat ditanya mengenai keunikan dari tugas akhirnya.
“Warna boba yang saya buat berbeda dari boba-boba biasanya karena menggunakan pewarna alami,” ucapnya.
Meski begitu dirinya berkeinginan melakukan uji kimia untuk mengetahui nilai gizi serta masa simpan boba ini.
Saat ditanya mengenai hasil akhir serta respon panelis dan juga dosen penguji, Rizka memaparkan tingkat parameter tekstur, warna, aroma dan rasa yang paling disukai panelis adalah perlakuan 3 dengan takaran ekstrak kulit buah naga merah 150gr dan air 100ml.
“Alhamdulillah sesuai dengan ekspetasi saya. Salah satu dosen penguji, Pak Richardus mengatakan bahwa boba cukup bagus, warna bagus dan timbul, teksturnya dan rasanya pas,” tegasnya.
Editor : Ali Masduki