SURABAYA, iNews.id - Surabaya Barat khususnya daerah Karangpoh, Tandes selalu mengalami banjir saat musim hujan. Namun, tahun ini lokasi tersebut diprediksi sudah tidak banjir, karena Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengatasinya.
Langkah yang dilakukan Pemkot adalah melakukan pengerjaan pembangunan bozem di kawasan Jalan Tubanan, serta pemasangan box culvert, pembangunan jembatan, dan pavingisasi. "Di Karangpoh itu ada sekitar 10 tahun lebih banjirnya. Disana itu ada sungai ditengah-tengah masyarakat dan dilewati aliran air. Maka saya tanya, Karangpoh ini dapat limpahan air dari mana? Kalau begitu apakah tanah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di sana? Mereka jawab ada, sehingga dibuatkan bozem," kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Dengan dibuatnya bozem, aliran air tersebut tidak langsung masuk ke dalam sungai. Melainkan, akan ditampung ke dalam bozem terlebih dahulu. Hasilnya, di akhir tahun 2021 saat hujan deras menerjang Kelurahan Karangpoh, warga di kawasan tersebut sudah tidak mengalami banjir.
"Alhamdulillah di akhir tahun kemarin, pembuktiannya saat hujan deras di Karangpoh itu sudah tidak banjir setelah puluhan tahun. Karena air yang bebannya disini (sungai) dikurangi, untuk dibuang ke bozem. Saya matur nuwun (terima kasih) dan berharap kepada masyarakat untuk bisa menjaga kebersihan saluran," ujarnya.
Sebab, menurutnya, ia berencana di akhir tahun 2022, bozem di kawasan Jalan Tubanan itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai salah satu destinasi wisata. Yakni, terdapat taman, jogging track, hingga tempat usaha bagi warga kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di wilayah tersebut.
"Di tahun ini adalah bozemnya sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Dibuat tempat wisata dan ikut menjaga bosennya. Jadi harus dimanfaatkan, jangan sampai banyak tanaman rimbun seperti hutan," ungkapnya.
Selain di kawasan Kelurahan Karangpoh, Cak Eri sapaan lekatnya mengaku bahwa Pemkot Surabaya tengah melakukan proses pengerjaan pembuatan bozem di Kelurahan Ketintang Kota Surabaya. Tujuannya, agar aliran air bisa menuju ke rumah pompa di kawasan Kecamatan Jambangan Kota Surabaya.
"Di Ketintang itu sudah 12 tahun lebih kalau banjir hingga satu lutut. Kalau Ketintang banjir, maka Wonocolo, Karah, Jambangan pasti banjir karena hanya satu sungai menuju afur Wonorejo. Karenanya, di dekat Universitas Merdeka saya buatkan bozem besar agar air larinya (menuju) ke rumah pompa jambangan," ungkapnya.
Tak hanya menyelesaikan pengerjaan pembuatan bozem, Pemkot Surabaya juga tengah menyelesaikan beberapa pengerjaan pemasangan box culvert di sejumlah wilayah di Kota Pahlawan. Cak Eri juga menegaskan, bahwa pihaknya juga akan melakukan hal yang sama di lokasi lainnya di Kota Surabaya. Bahkan, ia juga tengah berkonsentrasi untuk mengatasi banjir di kawasan Jalan Kranggan Kota Surabaya agar aliran air bisa menuju ke rumah pompa di kawasan Siola.
"Insya Allah saya juga melakukan ditempat-tempat yang lainnya. Mohon doanya semoga sistem ini berjalan dan nanti. Kalau ini sudah berjalan, Joko Dolog yang awalnya banjir bisa tidak banjir, Panglima Sudirman yang biasanya banjir sudah tidak banjir," ujarnya.
Oleh sebab itu, pada 2023 mendatang, Cak Eri akan memprioritaskan anggaran untuk penanganan banjir di Kota Surabaya. Nantinya, sistem penanganan banjir ini akan disampaikan dan dipaparkan secara langsung oleh OPD terkait kepada masyarakat Kota Surabaya. Sebab, jika tidak segera dikerjakan, maka anggaran yang diperlukan bisa bertambah lebih besar.
"Insya Allah prioritas saya menangani banjir 2023, jadi kita lihat titik banjirnya. Kalau membuat anggaran RPJMD, kita harus tau titik banjir di surabaya ada berapa dan itu yang harus disampaikan ke DPRD, agar mereka tau titiknya mana saja dengan jaminan kalau dibangun (ditangani) sudah tidak banjir di titik itu," jelasnya.
Terpisah, Ketua LPMK Kelurahan Karangpoh Kota Surabaya, Dwi Siswanto mengatakan bahwa sejak Cak Eri menjabat sebagai Walikota, warga di Kelurahan Karangpoh sudah tidak mengalami banjir. "Alhamdulilah setelah beliau dilantik langsung ke lapangan untuk mengatasi banjir, dengan membuat bozem. Sekarang bozem telah selesai dan warga sudah tidak mengalami banjir," kata Dwi.
Dwi Siswanto mengaku bahwa ada 5 titik langganan banjir di Kelurahan Karangpoh. Diantaranya, di Jalan Darmo Indah Asri, Jalan Darmo Indah Sari, Jalan Raya Tubanan, Jalan Raya Gadel Sari Praja, dan Jalan Gadel Timur. “Di titik itu, skala banjirnya cukup besar. Penanganan banjir di Jalan Darmo Indah Sari dan Jalan Darmo Indah Asri dibuatkan Bozem di kawasan Tubanan Baru dengan luas 1 hektar,” ujarnya.
Di bozem yang berada di kawasan Tubanan Baru tersebut terdapat pintu air untuk mengatur debit air dan lebih mudah untuk dikendalikan. Hasilnya, warga di Kelurahan Karangpoh dan Kelurahan Tandes Kota Surabaya sudah tidak mengalami banjir.
“Kemudian di Jalan Raya Gadel Timur atau Jalan Raya Tubanan juga mengalami hal yang sama, jadi ketika hujan terjadi banjir. Maka tahun 2021 ada proyek pemasangan box culvert dan sudah tidak banjir. Lalu di Jalan Gadel Sari Praja dulu juga banjir karena kiriman air yang tidak memiliki ruang resapan, tapi sekarang plengsengan sedang dikerjakan, termasuk pembangunan jembatan,” ujarnya.
Untuk kawasan Jalan Darmo Sari Indah I atau Jalan Darmo Indah Selatan, pertengahan bulan ini akan juga dilakukan pengerjaan penanganan banjir. “Dengan langkah percepatan penangan banjir tersebut, sekarang sudah teratasi. Alhamdulillah warga sudah tidak mengalami banjir,” ungkapnya.
Senada dengan hal itu, Daryono warga Kelurahan Karangpoh Kota Surabaya mengatakan, sebelum Cak Eri menjabat sebagai Walikota, saat hujan deras selalu terjadi banjir karena saluran air di muara cukup sempit. Akibatnya, aliran air itu meluap dan mengakibatkan banjir. Karena, ia selalu melaporkan kejadian banjir kepada ketua LPMK setempat.
"Dari laporan itu, kemudian ditanggapi Pak Wali Kota Eri dan langsung turun. Ini adalah tindakan yang tepat untuk melihat hulu dan hilirnya, dimana letak kesalahannya dimana. Saya mengucapkan terima kasih, semoga Pak Eri diberikan kesehatan dan panjang umur agar semua yang sudah direncanakan untuk Kota Surabaya bisa tercapai," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto