Peringati 1 Abad, Warga PSHT Lebih Mudah Cari Lokasi Latihan dan Menabung, Ini Caranya

SURABAYA, iNews.id - Tahun 2022 begitu spesial bagi seluruh keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), organisasi pencak silat terbesar yang lahir di bumi Madiun Indonesia ini memperingati 100 tahun berdirinya PSHT.

PSHT lahir tahun 1922 yang lalu, kali ini perayaan satu abad PSHT ini dilaksanakan dengan sangat meriah dan heroik di seluruh penjuru negeri, terlebih di Padepokan Agung PSHT Pusat Madiun. Dan kini untuk melengkapi perayaan agung tersebut telah hadir aplikasi bernama ‘TerateCash di Android’ yang dipersembahkan PT Infesta Teknologi Indonesia yang didalamnya diawaki oleh para pendekar PSHT.

Aplikasi ini dihadirkan sebagai kado spesial pada ulang tahun PSHT ke-100 tahun. Bagi jutaan warga (sebutan untuk pendekar PSHT) yang tersebar tidak hanya di tanah air, tapi juga telah menyebar dan memiliki komisariat di banyak negara di belahan dunia seperti Malaysia, Brunei, Belanda, Rusia (Moskwa), Timor Leste, Hongkong, Arab Saudi, Taiwan, China, Korea Selatan, Jepang, Belgia, Prancis, dan Amerika.

Didin Noor Ali, CEO dari PT Infesta Teknologi Indonesia mengungkapkan kelahiran aplikasi TerateCash ini didasari oleh panggilan hati dan kecintaannya terhadap PSHT, dimana aplikasi ini diharapkan menjadi tonggak baru PSHT. Setelah usia 100 tahun ini bakal menjelma menjadi organisasi pencak silat yang maju, modern dan berkepribadian luhur, terlebih menyusul diterimanya penghargaan kelas dunia untuk 5 kategori berbeda dari Lembaga Prestasi Indonesia dan Dunia (Leprid) untuk PSHT September lalu.

“Aplikasi TerateCash ini akan memberikan kemudahan bagi para warganya untuk menjadi media memperoleh update informasi tentang PSHT, menemukan tempat latihan di sekitar pengguna, berbelanja produk-produk khas PSHT, buka rekening bank, transfer uang dan juga melakukan pembayaran berbagai kebutuhan secara elektronik langsung dari aplikasi ponsel saja,” ungkap Didin di sela-sela peluncuran TerateCash di Hotel Bumi Surabaya City Resort, Surabaya.

Editor : Arif Ardliyanto