SURABAYA, iNews.id - Pengunjung Surabaya Fashion Parade 2022 dibikin takjub dengan kemunculan busana yang bertabur mutiara. Koleksi Beautifull Evening Gown bertabur mutiara tersebut begitu memukau dibawakan sejumlah model di panggung SFP 2022.
Koleksi yang dipersembahkan oleh 88 Avenue Featuring Catherine Njoo x Leciel Design ini terinspirasi dari kekayaan alam bawah laut Indonesia yang mempesona
Desainer Catherine Njoo mengatakan, tema Rain of Pearls atau memiliki makan hujan mutiara terinspirasi dari keindahan mutiara Lombok.
"Jadi saya menonjolkan mutiara, karena mutiara juga salah satu hasil di Indonesia. Mutiara Lombok sangat terkenal, tapi banyak diekspor," katanya di Atrium Tunjungan Plaza 3 Surabaya, Sabtu (8/10/2022).
Catherine Njoo mengungkapkan bahwa seluruh gaun buatannya 80 persen terangkai dari butiran mutiara. Pada perhelatan SFP 2022 ini Catherine membawakan 10 koleksi baru dan 5 koleksi muse sebagai bagian dari opening Surabaya Fashion Parade 2022.
"Semua mencerminkan rangkaian dari mutiara," ucapnya.
Untuk kesepuluh desain, Catherine mengusung warna-warna gold menawan. Sedangkan lima lainnya menggunakan dua tone warna berbeda. Lebih cerah karena bermain warna. Kedepan dia bakal terus mengeksplorasi kekayaan Indonesia.
Menurutnya, selain batik, mutiara juga menjadi salah satu komoditas kebanggaan Indonesia. Sebagai pelengkap koleksi Rain of Pearls, Catherine Njoo menggunakan bahan kain brokat, satin dan istimewanya, semua buatan tangan alias handmade. Untuk menyelesaikan sebuah gaun, ia menghabiskan waktu sekitar satu minggu lebih.
Hasilnya, paduan taburan mutiara, cutting seksi dengan menampilkan siluet tubuh, kian menguatkan kontur body sempurna dan performa elegan bagi pemakainya.
"Saya memilih siluet kali ini lebih seksi yang menonjolkan body seorang wanita," kata dia.
Sementara warna gold yang ia pilih adalah warna favorit personal Catherine Njoo. Rose gold, light gold dan bold gold sungguh menawan.
Sehingga, gaun ini cocok sebagai busana pesta di malam hari seperti tujuan Catherine mengusung evenig gown dalam karya terbarunya tersebut.
Catherine sendiri menciptakan sebuah tren sendiri yang tentunya berdasarkan feeling dan mood saat membuat busana.
"Sepuluh koleksi ini baru semua, belum pernah tampil di mana-mana," imbuhnya.
Catherine memang bukan nama asing bagi dunia fashion Indonesia. Ia telah melalang buana mengharumkan nama Indonesia lewat sejumlah karya batik sebagi ikon dirinya. Salah satunya di ajang New York Fashion Week beberapa tahun lalu.
Koleksi batik mendominasi hampir seluruh karya wanita kelahiran Surabaya, 19 November 1978 yang akrab disapa Catherine ini.
Beberapa karyanya juga sudah seringkali tampil di ajang fashion bergengsi Kota Pahlawan. Mulai dari Ciputra World Fashion Week, Surabaya Fashion Parade, dan Malam Kasih Pakuwon Imperial Ballroom. Dan kini panggung Surabaya Fashion Parade 2022 kembali menyambutnya.
Belajar secara otodidak dan menyukai fashion sejak kecil, pemuja karya Balmaine ini mengaku justru menjatuhkan pilihan pada batik sebagai ikon produk desain karyanya. Tak puas dengan satu bahan kekayaan Indonesia, Catherine Njoo mencoba mendesain mutiara sebagai gaun elegan dan berkelas.
"Saya cinta Indonesia, saya ingin batik dan mutiara dikenal di luar negeri, dari dulu itu impian saya," pungkasnya.
Editor : Ali Masduki