get app
inews
Aa Read Next : Universitas Wijaya Putra Berjaya! Raih Hibah PKKM 2024 Kemdikbudristek RI Senilai Rp1 Miliar

Dosen UWP Surabaya Dorong Percepatan Kemandiri Desa, Ini Cara Peningkatan Kapasitas BUMDesa

Rabu, 30 November 2022 | 13:26 WIB
header img
Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya menurunkan dosennya untuk melakukan penelitian perkembangan BUMDesa di Jawa Timur. Foto iNewsSurabaya/ist

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Eksistensi BUMDesa di Indonesia didorong untuk meningkatkan kemandirian desa dan kesejahteraan masyarakat desa. Secara kuantitas, perkembangannya sangat signifikan yang pada November 2022 ini tercatat 27.876 BUM Desa dan 1.039 BUMDesa telah terverifikasi Nama. 

Namun secara kualitas, tidak sedikit BUMDesa yang belum mampu mandiri dalam mengelola usahanya, bahkan terpaksa harus gulung tikar apalagi sejak adanya pandemi Covid-19. Di Jawa Timur, pada tahun 2021 tercatat 6.118 BUMDesa, tetapi hanya sebanyak 538 yang dinilai betul-betul aktif. 

"Keberadaan BUMDesa memang dipandang sangat strategis sebagai pengungkit perekonomian desa terutama sejak adanya Pandemi Covid-19," kata Ketua Peneliti Dr. Sri Juni Woro, M.Com Dosen Universitas Wijaya Putra (UWP) Surabaya. 

Menurutnya, saat ini BUMDesa telah mempunyai dasar hukum yang sah sebagai entitas usaha. Banyak hal yang bisa dilakukan BUMDesa sebagai entitas usaha. Kendala legalitas yang selama ini membatasi ruang gerak BUMDesa telah terselesaikan. Dengan demikian kian banyak peluang kerjasama yang bisa dilakukan oleh BUMDesa dengan entitas usaha lain termasuk akses ke lembaga jasa keuangan.  

Sebagai entitas usaha berbadan hukum, ungkapnya, manajemen BUMDesa harus dikelola dengan professional terutama untuk penggunaan dana desa harus transparan dan akuntabel. Hal ini penting agar jangan sampai terjadi penyimpangan penggunaan dana desa untuk BUM Desa yang bisa berdampak hukum di kemudian hari. 

"Untuk itu sejak Desember 2021 hingga November 2022, Tim Peneliti Universitas Wijaya Putra turun ke masyarakat," ujar dia. 

Sri Juni Woro menuturkan, pihaknya melakukan penelitian tentang Kapasitas Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa). Penelitian dilakukan pada tiga BUMDesa di wilayah Provinsi Jawa Timur, yaitu BUMDesa Wirausaha (Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik), BUMDesa Gajah Mada (Desa Kebontunggul, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto) dan BUMDesa Dewarejo (Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang). 

Anggota Peneliti terdiri dari dua Dosen dan lima Mahasiswa, yaitu Dr. Arini Sulistyowati, SE., MAP., Yanuar Fauzuddin, SE., MM., Agung Gumelar M., Rahma Alfiani H., Efende Veuster Nadur, Siti Wulandari dan Enny Sri Rahayu. 

"Penelitian ini dilakukan atas pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Hibah Riset Keilmuan pada skema Riset Desa," papar Woro. 

Penelitian yang dilakukan ini menganalisis kemampuan BUMDesa dalam mengelola usahanya dengan pendekatan Kapasitas Kelembagaan. Dari sepuluh aspek kapasitas kelembagaan yang diteliti menunjukkan bahwa kelemahan dominan BUMDesa ada pada aspek Strategi, Kepemimpinan, Inovasi dan Pembelajaran serta Pengelolaan Proses. 

Kelemahan-kelemahan ini seluruhnya merujuk pada minimnya kemampuan manajerial dari pengelola BUMDesa khususnya dalam merencanakan dan mengendalikan kinerja usaha BUM Desa. 

"Dari hasil analisis tersebut, kami mengembangkan model konseptual Peningkatan Kapasitas Kelembagaan BUMDesa dengan pendekatan Penguatan Kapasitas Manajerial Sumber Daya Manusia yang disinergikan dengan nilai-nilai kearifan lokal desa," akunya. 

Dengan pengembangan model ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam memajukan BUMDesa di Indonesia, khususnya di Jawa Timur yang berdampak pada kemandirian Desa dan Kesejahteraan Masyarakat Desa.

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut