SURABAYA, iNews.id - Program studi Teknik Industri Fakultas Teknik Untag Surabaya terus mendorong mahasiswa melakukan inovasi. Mahasiswa diwajibkan membuat produk inovasi sebagai hasil akhir dari mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Produk.
Produk yang dihasilkan mahasiswa untuk meningkatkan ketrampilan mahasiswa adalah alat roll streaping. Alat ini dibuat mahasiswa Prodi Teknik Industri, Fifa Marisa Irwayu, Dian Novita Rahayu, Sandy Yanuar Syahputra dan Yessi Maretha Miraningsih. Mereka menemukan permasalahan produksi pada UKM Mekar Handcraft, salah satu penghasil produk tas anyaman berbahan baku streaping di Kediri.
“Awalnya menggunakan alat manual dengan papan kayu yang ditancapi paku. Namun saat menggunakan alat tersebut tidak sesuai dengan target yang mereka inginkan,” ungkap Ketua Tim, Fifa Marisa.
Melalui produk inovasinya, Fifa bersama tim mencoba meningkatkan produktivitas penggulungan streaping dengan mempersingkat waktu proses penggulungan. “Dengan menggunakan alat ini bisa mempercepat waktu untuk menggulung streaping menjadi 2 kali lebih cepat,” terangnya.
Selain alat roll streaping, mahasiswa prodi Teknik Industri juga membuat berbagai produk inovasi lainnya seperti cuci sepatu otomatis, alat pemeras tahu, hingga alat semprot otomatis pada UMKM budidaya jamur. Setelah melalui beberapa perbaikan dan penyempurnaan, hasil produk inovasi ini nantinya akan disalurkan pada masing-masing UMKM.
Ditemui di Laboratorium Industri Gedung K, Senin (20/12), dosen pengampu mata kuliah, Putu Eka Dewi Karunia Wati, ST., MT., mengatakan, mahasiswa diminta membuat produk inovasi Teknologi Tepat Guna untuk membantu permasalahan UMKM. “Jadi sejak pertemuan ke-tiga perkuliahan, mahasiswa sudah kami minta untuk mencari permasalahan UMKM yang ada untuk kemudian dicari solusinya,” katanya.
Dosen yang akrab disapa Putu ini menjelaskan, mata kuliahnya menggunakan metode pembelajaran case method dimana mahasiswa mencari sendiri permasalahan UMKM, melakukan perencanaan, memulai tahapan merancang hingga menghasilkan produk inovasi.
“Kami tidak membatasi lokasi atau jenis produk yang mau diinovasi,” terangnya.
Program studi Teknik Industri Fakultas Teknik Untag Surabaya terus mendorong mahasiswa melakukan inovasi.
Dalam pelaksanaannya, 120 mahasiswa yang mengambil mata kuliah Perencanaan dan Pengembangan Produk dibagi dalam beberapa kelompok. Masing-masing kelompok beranggotakan tiga hingga empat orang. Lokasi UMKM juga beragam, mulai dari Surabaya, Sidoarjo hingg Kediri.
“Total keseluruhan ada 32 kelompok jadi otomatis menghasilkan 32 alat,” papar Putu.
Dalam penilaian Teknologi Tepat Guna ini, Putu menekankan inovasi yang dihasilkan oleh mahasiswa. “Produk boleh sama, tapi inovasi dan pengembangan ditiap detail tidak boleh sama,” pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto