SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Hilal menjadi pedoman mayoritas masyarakat Indonesia. Untuk itu, Observatorium Astronomi Sunan Ampel (OASA) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Ampel melakukan rukyat hilal penentuan awal Ramadan 1444 H.
Proses rukyat dilakukan pada Rabu 22 Maret 2023 jam 16.00 WIB sampai dengan selesai. Rukyat awal Ramadan bertepatan dengan hari raya Nyepi 2023. Kegiatan rukyat hilal dilakukan di OASA kampus UINSA Tower KH. Mahrus Aly Lt.10 Jl Ahmad Yani 117 Surabaya.
Rukyat hilal diikuti oleh mahasiswa prodi Ilmu Falak FSH UINSA, civitas akademi UINSA, dan masyarakat umum. Untuk pelaksanaan rukyat hilal, OASA sudah menyediakan 2 (dua) teleskop utama MEADE LX600, 2 (dua) teleskop portable otomatis, 2 (dua) teleskop portable manual, 2 (dua) theodolite, dan beberapa binocular. "Persiapan dilakukan dengan melakukan alligment teleskop utama ke posisi bintang di Malam hari untuk memastikan teleskop dapat mengarah ke Bulan secara presisi," kata Penanggung Jawab OASA FSH UINSA, Novi Sopwan, M.Si.
Kemudian Sore hari 22 Maret 2023 dari OASA, hilal saat Matahari terbenam akan memiliki tinggi 7,4 derajat dari horizon dan elongasi 9,1 derajat. Dari pengalaman empirik, posisi hilal ini dapat teramati dengan teleskop, atau dapat teramati dengan mata telanjang pada kondisi langit tanpa gangguan. OASA melakukan rukyatul hilal sebagai bagian dari jejaring pengamatan hilal bagi sidang istbat penentuan awal Ramadan 1444 H.
"Secara visibilitas hilal awal Ramadan 1444 H berada diatas kriteria NEO MABIMS yakni tinggi 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, dan juga berada diatas kriteria wujudul hilal Muhammadiyah. Dengan keadaan tersebut, kemungkinan besar tidak akan ada perbedaan awal Ramadan 1444 H. Untuk kepastian pemerintah dalam penentuan awal Ramadan 1444 H mohon ditunggu sampai sidang istbat selesai pada sore hari Rabu 22 Maret 2023," ungkapnya.
Editor : Arif Ardliyanto