Arumi bertekat ikut terlibat langsung untuk menstabilkan harga
bahan pokok selama bulan ramadan. Ia berharap, melalui pasar murah bisa membantu masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pokok. Meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan pokok, menyediakan bahan pokok dengan harga terjangkau, mengendalikan inflasi dan mempromosikan produk UMKM Jatim.
"Menekan dampak kenaikan harga sembako dengan tetap menjaga daya beli masyarakat," ungkapnya.
Program pasar murah, kata Arumi, terus menjadi perhatian khusus dari pemerintah. Mengingat di bulan suci, banyak bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat.
"Operasi pasar murah dipastikan dapat membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat," tuturnya.
Tim Penggerak PKK bersama Disperindag Jatim ujarnya, terus mengupayakan langkah antisipasi guna meredam kenaikan harga bahan pokok, khususunya di bulan suci Ramadan.
"Kami lakukan Operasi Pasar Murah sebagai salah satu upaya untuk menstabilkan harga di Provinsi Jatim," tegas Arumi.Ke depan, Arumi berharap kegiatan pasar murah terus dilakukan. Mengingat kesuksesan di tahun sebelumnya yang mana antusias masyarakat sangat tinggi. Dengan demikian, TP PKK bersama Disperindag Jatim berinisiatif mengadakan kembali karena ada manfaat untuk konsumen.
"Hadirkan bahan pokok yang terjangkau dan manfaat untuk pelaku UMKM. Insyaallah barangnya laris sampai 3 hari ke depan," ujarnya.
Kegiatan pasar murah diikuti 21 peserta yang terdiri dari Bulog, PT Rajawali Indonesia, Superindo, IKM binaan OPD Jatim dan bank Jatim. Komoditi yang dijual antara lain, gula pasir, minyak goreng, beras premium, aneka makanan dan minuman serta aksesoris dan fashion.
Tidak hanya diselenggarakan di halaman kantor PKK, Pasar murah juga diselenggarakan Di 14 UPT Disperindag antara lain, Surabaya, Pasuruan, Malang, Kediri, Bojonegoro dan Magetan.
Editor : Arif Ardliyanto