SURABAYA, iNewsSurabaya.id – Polemik ditubuh PCNU Surabaya terus menggelinding, jika dibiarkan maka NU di Kota Pahlawan bisa terancam pecah. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mencoba untuk turun mencari solusi yang tepat.
Keinginan Wali Kota menyelesaikan masalah PCNU cukup wajar. Sebab, Nama Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi muncul dalam Surat Keputusan (SK) PBNU, Nomor: 203/PB.01/A.II.01.45/99/04/2023. Dalam surat tersebut, nama Eri Cahyadi ditunjuk sebagai Wakil Ketua PCNU Surabaya yang baru untuk masa khidmah 2023-2024.
Ia tercatat harus memimpin NU Surabaya bersama pengurus baru lainnya, seperti H. Umarsyah HS sebagai Ketua PCNU Surabaya dan Masduki Toha sebagai Sekretaris PCNU Surabaya. Dikonfirmasi mengenai hal ini Eri Cahyadi mengaku baru tahu. "Tahunya malah dari media," ujarnya ditemui di Surabaya, (26/4).
Bagi Eri, harus ada islah untuk menyelesaikan masalah ini. Menurutnya, yang terpenting dalam persoalan ini adalah adanya persatuan di warga NU Surabaya. "Saya tak ingin ada perpecahan NU di Surabaya," tegasnya.
Ke depan Eri mengaku akan hadir bagi semua warga NU di Surabaya. "Jadi saya akan hadir untuk warga NU semuanya apakah yang baru atau lama. Penting jadi satu guyup, rukun dan ayem," lanjutnya.
Soal adanya pro dan kontra dalam kepengurusan baru ini menurut Eri sebenarnya tidak harus ada. "Kalau di NU Surabaya tak ada. Tapi dengan munculnya SK ini maka pasti kok gak konfercab? Kok tiba-tiba penunjukan langsung, kita harus menghormati," beber mantan Bappeko Pemkot Surabaya ini.
Eri menambahkan akan mengumpulkan semuanya dulu. Karena bagaimana pun masih ada banyak kiai sepuh di Surabaya.
"Apakah beliau masih masuk Rais. Nanti saya undang dulu, apakah saya di luar atau di dalam," cetus dia.
"Kalau lebih baik semuanya di luar maka saya di luar, itu lebih baik dari pada keutuhannya. Dari pada NU pecah, karena kepentingan NU jauh lebih besar," pungkas Eri.
Editor : Arif Ardliyanto