SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Pasca lebaran, biasanya banyak yang kelabakan secara finansial. Pasalnya, Tunjangan Hari Raya (THR) tak terasa ludes akibat pengeluaran yang berlebihan.
Menurut riset YouGov RealTime Omnibus tahun 2022, dua pertiga atau hampir 70% orang Indonesia yang saat ini bekerja, memiliki rencana untuk menggunakan sebagian THR untuk berbelanja dan 57% juga mengatakan akan menyimpan sebagian dari hasil THR yang didapat.
Sementara, hampir sepertiga penduduk Indonesia berencana menggunakan THR untuk donasi/zakat fitrah (32%) atau investasi (31%). Temuan ini menjadi cerminan banyaknya kebutuhan finansial masyarakat yang perlu dipenuhi selama bulan Ramadan, khususnya menjelang Lebaran.
Di Indonesia, momen berkumpul dengan keluarga telah menjadi salah satu tradisi yang sering dilakukan oleh masyarakat. Namun, seringkali momen ini menjadi ajang timbulnya pertanyaan-pertanyaan sensitif dari sanak keluarga yang menyangkut hal personal hingga finansial. Akhirnya, pertanyaan tersebut pun menimbulkan perasaan cemas akan kondisi finansial atau yang biasa disebut Financial Anxiety.
Financial Anxiety atau kecemasan finansial merupakan merupakan suatu perasaan ketakutan, kekhawatiran, atau cemas yang dapat mempengaruhi keadaan psikologis seseorang, terutama dikarenakan kurangnya persiapan dalam menghadapi pengeluaran.
“Mereka mungkin merasa khawatir, stres, dan tidak nyaman dengan keadaan keuangan mereka dan dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, cemas, atau insomnia," ujar Psikolog Keluarga, Ayank Irma.
Selain itu, terkadang dalam momen kumpul bersama keluarga, kerabat kerap melontarkan pertanyaan sensitif seputar keuangan kepada anggota keluarga yang lebih muda, di mana maksud sebenarnya memiliki tujuan baik yaitu untuk menjalin hubungan lebih dekat dan mengetahui kabar serta kondisi anggota keluarga.
Namun, memang kalimat yang digunakan seringkali menyinggung ranah personal dan membuat orang yang ditanyakan menjadi tidak nyaman. Jadi sangat penting bagi seseorang untuk merencanakan keuangannya dengan baik dan mengatur pengeluaran mereka dengan bijak terutama menjelang lebaran.”
Pentingnya jaringan sosial yang kuat, seperti keluarga dan teman-teman, yang dapat memberikan dukungan emosional dan membantu mengurangi stres.
Selain pertanyaan-pertanyaan sensitif dan kurangnya persiapan lebaran, terdapat juga berbagai faktor lainnya yang dapat menimbulkan financial anxiety, seperti utang yang menumpuk, penghasilan yang tidak stabil, biaya hidup yang tinggi, ketidakpastian ekonomi secara umum.
Editor : Ali Masduki