JAKARTA, iNewsSurabaya.id - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali menyebut, Prajurit Kesatria Marinir tidak pernah mengenal kata tidak mungkin. Prajurit Kesatria Marinir juga tidak pernah mengenal rasa takut. Selain itu Prajurit Kesatria Marinir penuh dengan semangat pengabdian yang tulus bagi bangsa dan negara.
"Saat negara dan bangsa ini membutuhkan solusi dalam setiap kemustahilan dan kompleksnya ancaman, hanya ada satu kata yang terlintas. Kirim Marinir!", tegasnya usai memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Korps Marinir (Dankormar) dari Mayor Jenderal TNI Marinir Widodo Dwi Purwanto kepada Mayor Jenderal TNI Marinir Nur Alamsyah, di Lapangan apel Brigif 1 Marinir Kesatrian Marinir Hartono Cilandak Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2023).
Upacara Sertijab Dankormar dilaksanakan dengan Upacara Militer di bawah pimpinan Komandan Upacara Kolonel Marinir Bob Osianto Siregar, yang sehari-hari menjabat Komandan Brigif 4 Mar / BS.
Sedangkan untuk kesatuan upacara terdiri dari Kelompok Pataka Korps Marinir, Korsik, Pasukan Upacara 7 Peleton Upacara SSK 1 Bendera Perang, SSK 2 Pasukan Khusus, SSK 3 Pomal, SSY 1 Brigif, SSY 2 Menkav, SSY 3 Menart, SSY 4 Banpur, SSK 4 Lanmar dan Mako Kormar, SSK 5 Kolatmar, RSMC, Yonmarhanlan, SSK PNS, Pok Pataka dan Korsik. Untuk material pendukung BMP-3F, LVT-7 A1, KAPA, PT-76, BTR-50, MLRS VAMPIRE, BVP-2, HOW 122, MER. 35 MM, SEARIDER, RAN IRUP RUBICON, TRUK DURLAP, BTR 4.
Lebih lanjut dalam amanatnya Kepala Staf Angkatan Laut menyampaikan, bahwa Korps Marinir memiliki peran vital untuk menyelenggarakan operasi amfibi, operasi pertahanan pantai dan operasi pengamanan pulau terluar strategis.
Oleh sebab itu, Korps Marinir dituntut untuk senantiasa memelihara dan meningkatkan tingkat kesiapsiagaan operasional yang tinggi.
Muhammad Ali mengungkapkan, kapasitas dan kemampuan Korps Marinir dapat memberikan kontribusi aktif untuk menunjang pencapaian tugas TNI Angkatan Laut secara interoperable dan sinergis dengan unsur SSAT lainnya.
Guna memastikan pencapaian sasaran tersebut, maka pembangunan kekuatan dan kemampuan Korps Marinir harus dilaksanakan secara berkelanjutan, dan sejalan dengan visi pembangunan TNI Angkatan Laut
“Dalam setiap palagan pengabdian bagi bangsa dan negara sampai dengan saat ini, telah banyak capaian dan prestasi yang diraih oleh Korps Marinir sebagai representasi kekuatan pertahanan matra laut yang selalu dapat dibanggakan,” tuturnya.
Perlu diketahui, Mayor Jenderal TNI (Mar) Nur Alamsyah lahir di Wonosobo Jawa Tengah 23 Oktober 1967. Ia merupakan alumnus terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXV / Tahun 1989.
Perwira Tinggi Marinir TNI AL yang malang melintang di satuan-satuan khusus Korps Marinir TNI AL ini juga sering kali memimpin satuan tugas dibeberapa palagan tempur di dalam dan di luar negeri.
Nur Alamsyah juga pernah menjabat sebagai Komandan Sektor United Nations Mission in Darfur (UNAMID) Sudan pada tahun 2016. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kasal. Sedangkan Mayor Jenderal TNI Marinir Widodo Dwi Purwanto selanjutnya menempati di Mabes TNI AL jelang purna tugas (pensiun).
Sebelumnya pada Jumat (19/05/2023) telah dilaksanakan Memorandum Sertijab Dankormar di Ruang Rapat Agoes Soebekti Mako Kormar Jalan Prajurit KKO Uman dan Harun No 40 Kwitang Jakarta Pusat.
Memorandum dalam rangka estafet kepemimpinan Korps tersebut merupakan suatu hal yang penting untuk dilaksanakan, karena bertujuan memberikan gambaran situasi serta bahan masukan kepada Pejabat Dankormar yang baru, dan sebagai pertanggungjawaban pejabat yang lama tentang pelaksanaan tugas dan tanggung jawab selama masa jabatannya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi, Wakasal Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, Komandan Korps Marinir dari masa ke masa, Pejabat Utama Mabesal, Pangkotama TNI AL, Pejabat Utama Mako Kormar dan Dankolak Kormar.
Editor : Ali Masduki