SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Penerbangan Surabaya - Sumenep akan dihidupkan kembali. Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengatakan, penerbangan domestik dari Bandara Internasional Juanda Surabaya ke Trunojoyo di kabupaten Sumenep. Langkah itu dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di ujung timur pulau Madura tersebut.
“Ini lagi kita upayakan kembali agar bisa terbang karena harga minyak dunia menurun. Dan kemungkinan biaya tiket bisa lebih murah, sehingga dalam waktu dekat bisa terbang lagi,” katanya.
Dalam waktu dekat, politisi PDIP itu akan berkomunikasi dengan maskapai Wings Air yang beroperasi di rute tersebut. Menurut dia, selain wisatawan, karyawan perusahaan Migas di Sumenep dan sektor pemerintahan berpotensi untuk memaksimalkan okupansi penerbangan.
“Kalau mereka setuju untuk terbang kembali, kami akan mencoba komunikasikan dengan potensi penumpang yang ada, agar okupansi pesawat bisa terpenuhi. Biasanya maskapai swasta meminta jaminan okupansi minimal 70 persen,” imbuhnya.
Fauzi menjelaskan, harga tiket penerbangan antara Surabaya-Sumenep kemungkinan berkisar Rp350 ribu. Besaran itu dinilai masih mampu dijangkau oleh penumpang, baik kalangan wisatawan, pekerja Migas maupun masyarakat di Sumenep.
“Daya belinya masyarakat tidak terlalu berat mungkin di harga Rp350 ribu,” tegasnya.
Bupati Fauzi optimistis bahwa rute penerbangan Surabaya-Sumenep akan ramai, karena kunjungan wisata ke wilayahnya mulai meningkat. Apalagi, Pemkab telah menggelar kalender event wisata Sumenep 2023.
“Kenapa coba kita terbangkan kembali, karena kita telah mengadakan kalender event 2023. Wisatawan juga bisa menikmati event yang kita laksanakan. Tujuannya sebenarnya ini, mereka selain menikmati wisata juga menonton kalender event yang kami selenggarakan,” tambahnya.
Fauzi memprediksi rute penerbangan tersebut kembali dibuka pada Juli 2023 mendatang. Untuk itu, kata dia, pihaknya akan melakukan persiapan, dengan berkomunikasi dengan maskapai dan perusahaan yang ada di Sumenep.
“Kalau dulu sebelum pandemi okupansinya mencapai 60 persen penerbangannya,” pungkasnya
Editor : Ali Masduki