SUKABUMI, iNewsSurabaya.id - Ismatullah (44 tahun), menjadi salah satu pelaku UMKM yang cukup sukses dalam mengelola bisnisnya. Kisah sukses nya berawal dari bengkel rumahan, kini dia memiliki bisnis jual beli kendaraan bermotor.
Ismet, begitu ia disapa, mengaku bahwa pencapaiannya itu tidak terlepas dari pendampingan dan pembinaan Pertamina. Kemajuan usahanya juga atas modal yang dipinjam dari Program Kemitraan Pertamina
“Yang paling saya rasakan setelah menjadi UMKM Binaan Pertamina, selain adanya pinjaman modal untuk menambah usaha penjualan spare part, saya sangat terbantu dengan berbagai pelatihan yang diberikan khususnya pembukuan," terangnya.
Saat ini, pencatatan keuangan bisnisnya juga semakin rapi, makin jelas pemasukannya, karena sudah terpisah antara pemasukan dari service motor, penjualan spare part, dan jual beli motor sehingga bisa kelihatan mana yang bisa disisihkan sebagai keuntungan.
"Saya juga diajarkan bagaimana cara melayani pelanggan agar tetap loyal,” ungkap Ismet.
Bengkel Ababbiel yang dikelola Ismet, di Jalan Pasar Baru Cisaat, Desa Sukamanah, Sukabumi, kini telah merambah bisnis jual beli sepeda motor second. Rata-rata setiap bulan, Ismet bisa menjual 15 sepeda motor.
“Penjualan paling banyak pada saat jelang lebaran sampai 40 motor terjual, karena banyak yang perlu untuk mudik,” kata pria lulusan STM mesin ini.
Sementara untuk melengkapi jasa service motor, Bengkel Ababbiel juga menjual komponen spare part sepeda motor seperti, ban, seal karet, busi, rantai motor, kampas rem, kampas kopling dan masih banyak lainnya serta, oli sepeda motor produk Pertamina yakni Enduro Matic, Enduro Racing, Mesran, dan Prima XP.
“Saya selalu mengutamakan kepuasan pelanggan, salah satunya dengan memberikan jaminan produk pelumas yang kami jual produk asli, meski jika dibandingkan harga akan ada selisih dibanding oli palsu yang banyak beredar di luaran. Biasanya para konsumen korban pelumas palsu, begitu motornya rusak dibawa ke bengkel kami sadar dampak pelumas palsu bagi mesin kendaraannya. Dari mulut ke mulut akhirnya banyak yang ganti oli di tempat kami,” ujar Ismet yang rata-rata per bulan bisa mendapatkan omset sampai 3 juta rupiah dari penjualan pelumas.
Editor : Ali Masduki