SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Calon Peserta Didik Baru (CPDB) SMA/SMK di Jawa Timur serius untuk memilih sekolah. Namun, mereka harus berhati-hati untuk menentukan sekolah yang cocok supaya tidak menyesal dikemudian hari.
Untuk bisa bersaing mendapatkan sekolah negeri, perlu strategi yang dilakukan supaya masyarakat tidak kecewa atau menyesal, karena tidak diterima pada sekolah tertentu. Padahal, apa yang dilakukan hanya menuruti kesenangan pribadi saja. Untuk itu, perlu tips cara memilih sekolah yang baik supaya bisa diterima di negeri.
Kepala UPT TIKP Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Alfian Majdi menuturkan, menentukan sekolah memang tidak mudah, siswa tidak harus senang pada sekolah tertentu saja. Endingnya justru tidak diterima, dan menyesal tidak bisa sekolah negeri.
“Wali murid harus lebih bijak dalam proses penerimaan siswa baru ini, harus pandai menentukannya,” katanya.
Menurutnya, pada jalur ini baik CPDB maupun wali murid harus lebih bijak dalam memilih sekolah. Mereka tidak boleh terpaku pada sekolah-sekolah tertentu yang dianggap favorit. Justu, kata dia, CPDB seharusnya memilih sekolah yang terdekat dengan rumah.
"Karena zonasi ini seleksi berdasar jarak rumah dan sekolah jadi saya imbau untuk mendaftar lebih awal saja. Karena seleksi ditampilkan terbuka. Masyarakat bisa melihat secara langsung," jelas Alfian.
Ia melanjutkan dalam jalur zonasi SMK, ada kemungkinan CPDB bisa diterima meski jarak rumah dan sekolah cukup jauh atau antar kota/kabupaten. Ini jika, jurusan ada SMK tertentu memiliki jumlah peminat yang sedikit. Sebaliknya, jika peminat di jurusan tersebut tinggi, maka CPDB dari daerah lain tidak akan lolos karena persaingan yang cukup ketat.
"Misalnya ada CPDB mau daftar ke SMKN 12 Surabaya, dia dari Banyuwangi diterima, diterimanya ini bisa jadi peminat jurusan yang dituju rendah. Tapi jika jumlah pagu yang disediakan sudah terpenuhi, atau banyak peminat maka CPDB ini tidak akan lolos," terangnya.
Alfian berpesan pada jalur zonasi SMA dan SMK ada 3 (tiga) pilihan SMA yang bisa dipilih siswa. Sehingga ia meminta CPDB untuk bijak dalam menentukan pilihannya.
"Jangan fokus memilih sekolah yang dianggap favorit. Karena lebih baik memilih sekolah yang terdekat rumah dan terjangkau," pungkasnya.
Editor : Arif Ardliyanto