Pemkot Surabaya Sebar Minyak Goreng Harga Rp 14.000/Liter

SURABAYA, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar operasi pasar minyak goreng murah dibeberapa lokasi. Penyebaran ini bertujuan untuk membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga Rp 14.000/liter.

Operasi pasar dilakukan hari Rabu (12/1/2022) dibeberapa lokasi, seperti RW 9 Jalan Tambak Dukuh 1, Kelurahan Kepasari, Kecamatan Genteng dan Balai RW 3 Jalan Peneleh Gang 3 Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Surabaya. “Tujuan operasi pasar ini untuk menstabilkan harga pasar. Kita akan melakukan operasi ini hingga beberapa hari ke depan,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan, Fauzie Mustaqiem.

Baca Juga

Raih Simpati Warga, Caleg Perindo Gelar Pasar Murah Minyak Goreng di Surabaya

Dalam operasi pasar minyak goreng murah kali ini, pihaknya bekerjasama dengan produsen atau distributor dari PT Mega Suryamas yang menyediakan 700 karton (per karton isi 12 = 8.400 lt), dan PT Smart 500 karton (per karton isi 12 = 6.000 lt). “Jadi, kita disupport oleh mereka, makanya harganya hanya Rp 14.000/liter,” ucap Bang Yos sapaan Fauzie Mustaqiem.

Ia juga menjelaskan, agar distribusi dapat merata kepada masyarakat yang membutuhkan, Pemkot Surabaya memberi batasan pembelian. Sedangkan untuk mengantisipasi adanya pembelian ulang, pembeli diwajibkan menyerahkan foto copy KTP serta diwajibkan membawa kantong belanja sendiri. “Makanya kami batasi juga pembeliannya, maksimal setiap orang membeli 2 liter. Masing-masing pembeli juga harus membawa dan menyerahkan fotocopy KTP supaya tidak ada yang double pembeliannya. Kami juga berharap tetap menerapkan protokol kesehatan dan diharapkan membawa tas kantong sendiri serta membawa uang pas,” tegasnya.

Bang Yos berharap operasi pasar ini dapat membantu warga Kota Surabaya di tengah tidak stabilnya harga minyak goreng baik di Kota Surabaya maupun seluruh daerah di Indonesia. “Kebetulan besok Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga akan menggelar operasi pasar di Pasar Wonokromo, yaitu minyak goreng. Artinya, kita sepakat dengan teman-teman di pusat bahwa yang saat ini tidak stabil adalah harga minyak goreng, makanya kita menggelar operasi pasar,” kata dia.

Baca Juga

KPPU Ajak Tiga Pilar Gotong Royong Wujudkan Persaingan Usaha yang Sehat

Sementara itu, Nuraini, warga Tembok Dukuh, pembeli minyak goreng di operasi pasar itu merasa bersyukur. Menurutnya operasi pasar semacam ini cukup meringankan keluarganya. “Alhamdulillah ada operasi pasar semacam ini, jadi lebih ringan. Apalagi keluarga saya sering goreng-goreng, tentu sangat membantu ini. Sekali lagi terimakasih banyak Pak Wali Kota dan jajaran Pemkot Surabaya,” ujarnya.

Editor : Arif Ardliyanto