SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Kemendagri terus mendorong penguatan lintas sektor guna mempercepat penurunan stanting.
Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Ir. Restuardy Daud, M.Sc menyampaikan sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, bahwa percepatan penurunan stunting dilaksanakan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi di antara kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan.
“Dalam percepatan penurunan stunting dibutuhkan kerja sama multi sektor di pusat, daerah, dan desa, salah satunya dengan melibatkan sektor swasta sebagaimana yang telah di diskusikan bersama," tuturnya dalam acara Dialog Kebijakan Penguatan Sinergitas Lintas Sektor Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Novotel Samator, Surabaya (12/7/2023).
Acara yang dibuka oleh Plh. Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Aparatur dan Pelayanan Publik yang dilanjutkan sambutan oleh IDIQ Activity Director USAID ERAT tersebut dihadiri oleh Sekretaris Utama, BKKBN; Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu, Kemenkes; Admin and Relations Manager PT Cargill Indonesia serta perwakilan OPD Provinsi dan Kabupaten/Kota yang membidangi urusan Kesehatan, Perencanaan, dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana seluruh Provinsi Jawa Timur yang hadir secara luring, serta hadir secara daring TPPS seluruh kabupaten/kota di 12 provinsi lokus stunting Tahun 2023 dan 20 kabupaten/kota lokus USAID ERAT.
Selain itu, Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah menekankan perlunya pendekatan pentahelix untuk mendukung percepatan penurunan stunting dengan menyediakan platform kerja sama antara pemerintah dan unsur pemangku kepentingan (dunia usaha, perguruan tinggi, masyarakat dan media) dengan prinsip kemitraan.
Restuardy Daud berharap kepada pemerintah daerah ditingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat lebih memahami pentingnya sinergitas multi sektor, dan dapat menguatkan komitmen pemerintah daerah dalam pelaksanaan program/kegiatan percepatan penurunan stunting dengan keterlibatan sektor swasta.
“Selain hal tersebut, kami juga berharap dukungan sektor swasta dapat meluas di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung penurunan prevalensi stunting 14% Tahun 2024,” tegasnya.
Editor : Ali Masduki