SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Baru-baru ini viral Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji dibentak Kepala Bagian Operasional di Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya, AKBP Toni Kasmiri. Kejadian ini mendapat tanggapan beragam dari warga, pertanyaannya siapa AKBP Toni Kasmiri sampai berani bentak orang nomor dua di Surabaya.
Untuk diketahui, AKBP Toni Kasmiri merupakan seorang personel Polri yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Operasional di Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya.
Kabagops Polrestabes Surabaya ini dicatat sebagai alumni Akademi Kepolisian (Akpol) yang menyelesaikan pendidikan pada tahun 2004. Sesuai catatan, Ia beserta rekan-rekannya dari Letnan Satu di Akademi Kepolisian 2004 dikenal dengan sebutan Batalyon Tatag Trawang Tungga.
Riwayat karirnya menunjukkan pencapaian yang mengesankan melalui penjabaran dalam beragam posisi kunci di Polda Jawa Timur. Polisi ini juga dikenal tegas, sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Resort Malang saat masih berpangkat Komisaris Polisi atau Kompol.
Pada tahun 2022, ia dipercayakan menjadi Kasubdit 3 di Ditresnarkoba Polda Jatim sebelum akhirnya menjabat sebagai Kepala Bagian Operasional di Polrestabes Surabaya.
Sebagai seorang penegak hukum dan abdi masyarakat, ia terlihat aktif terlibat dalam menjalankan tugasnya di lapangan.
Salah satunya yang viral adalah pengamanan eksekusi rumah di Dukuh Pakis 4 Kota Surabaya yang menimbulkan ketegangan dengan Armuji, Wakil Wali Kota Surabaya.
AKBP Toni Kasmiri merasa tersinggung atas tindakan yang dilakukan oleh Armuji, karena mengajukan laporan insiden tersebut kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Momen teguran keras AKBP Toni Kasmiri terhadap Armuji terjadi saat pengamanan eksekusi 28 unit rumah di Dukuh Pakis 4 Kota Surabaya pada Rabu, 9 Agustus 2023.
Video perselisihan AKBP Toni Kasmiri dengan Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji itu viral di berbagai platform media sosial.
Sementara berdasarkan Putusan 944/Pdt.G/2019/PN.SBY, Weni Oentari memenangkan sengketa tanah melawan Sidik Dewanto dan Haryo Soerjo Wirjohadipoetro.
Atas putusan itu, AKBP Toni Kasmiri dan anggotanya menerima tugas pengamanan eksekusi yang dilakukan dilakukan PN Surabaya. Dalam keterangan yang tertulis dalam video tersebut, AKBP Toni Kasmiri sangat menyayangkan kedatangan Armuj yang diduga membuat rusuh warga.
"Anda jangan coba-coba menghentikan pemerintah, untuk apa Anda harus datang ke sini," ucap Toni saat itu.
Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Surabaya dari Fraksi Golkar, Arif Fathoni meminta eksekusi lahan tersebut dilakukan penundaan untuk menjaga kondisi Kota Surabaya yang mulai memanas menjelang Pemilu. "Sebaiknya ditunda, ini menjelang pemilu," ucapnya.
Editor : Arif Ardliyanto