SURABAYA, iNews.id - Berbagai strategi dilakukan oleh perusahaan jasa periklanan agar calon konsumen terpikat. Namun, ada beberapa strategi yang sudah terbukti sukses.
Itu diungkapkan oleh Nielsen lewat Trust in Advertising Study tahun 2021. Studi ini mengambil sampel sebanyak 40.000 orang pada periode Agustus hingga September 2021 di Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Eropa, Amerika Utara, dan Amerika Latin.
Studi terbaru Nielsen mengungkapkan bahwa 'Kehidupan Nyata' dan 'Humor' sebagai komponen pendukung utama bagi iklan yang sukses secara global.
Terdapat 3 sorotan utama dari penelitian
Iklan yang menggambarkan “situasi kehidupan nyata” menempati posisi teratas, khususnya dengan berbagai bumbu humor di dalamnya.
Di sebagian besar negara, karakteristik iklan yang paling penting adalah iklan yang menggambarkan situasi kehidupan nyata. Iklan tersebut semakin menarik ketika ditambah bumbu-bumbu humor di dalamnya.
International Media Analytics Lead, Nielsen, Cathy Heeley, mengatakan tertawa adalah hal yang sangat pokok bagi manusia. Tertawa memiliki kekuatan dan menambah keseruan pada keseharian.
Tertawa mampu merekatkan hubungan sosial dan ikatan antarmanusia. Penelitian pun telah menunjukkan bahwa tertawa dapat meningkatkan kesehatan.
Tidak mengherankan ketika humor dan situasi kehidupan nyata menjadi konten yang paling dekat dengan audiens.
"Kami memandang bahwa iklan yang menyentuh hati terkait dengan esensi menjadi manusia akan tetap unggul dari jenis maupun topik iklan lainnya dan membantu kita mempertahankan audiens kita,” katanya.
Rekomendasi dari mulut ke mulut adalah upaya yang paling sukses
88% orang paling mempercayai rekomendasi dari orang yang mereka kenal. Lebih dari 50% orang mempercayai saluran ini dibandingkan dengan saluran lainnya, seperti spanduk online dan iklan video yang ada di ponsel atau tablet, iklan SMS dan iklan mesin pencari.
Bahkan, pengaruh dari pemengaruh (influencer) tidak berjalan sebaik teman dan keluarga, dengan hanya 71% orang cukup hingga sangat mempercayainya.
Cathy melanjutkan, di setiap belahan dunia yang diteliti, rekomendasi personal dari keluarga atau teman adalah yang paling dipercaya. Tampaknya ada kesenjangan (promise gap) antara 'manusia' dan iklan berbayar.
Sementara diketahui bahwa iklan reguler mampu menjaga merek (brand) tetap hidup, pengalaman 'pribadi' yang dirasakan oleh teman dan keluarga terhadap merek tertentu lah yang lebih mampu mendorong penjualan.
"Kami melihat bahwa ketika ‘brand promise’ dan ‘brand experience’ bersinergi dengan baik, angka penjualan dapat meningkat secara signifikan," terangnya.
Jual nilai, bukan hanya produk
Studi ini menunjukkan minimnya kepercayaan dalam iklan secara keseluruhan, kecuali jika rekomendasi berasal dari teman dan keluarga.
Iklan produk tembakau adalah yang paling tidak dipercaya, sementara iklan makanan adalah yang paling dipercaya secara keseluruhan.
Temuan dari studi Nielsen ini menunjukkan adanya pergeseran kepercayaan konsumen pada merek yang secara otentik menunjukkan nilai-nilai merek yang kuat.
Cathy menambahkan, hal ini adalah refleksi bisnis yang menarik di situasi kehidupan saat ini. Orang-orang tertarik pada bagaimana sebuah merek akan membawa manfaat bagi dunia, tidak hanya pada kegunaan apa yang ditawarkan produk tersebut.
Narasi dari iklan telah berubah dan, di seluruh dunia, konsumen mencari tentang apa itu makna dari nilai merek (brand values), apa yang mereka perjuangkan dan bagaimana hal tersebut diterapkan.
Editor : Ali Masduki