SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Wayang kulit adalah budaya nusantara yang sangat familiar di tengah masyarakat. Budaya seni pertunjukan ini sangat akrab di tanah air, tidak hanya di komunitas Jawa tapi juga Indonesia secara keseluruhan.
Ketua DPW PKS Jawa Timur, Irwan Setiawan menilai wayang kulit adalah budaya luhur nusantara yang merupakan warisan Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo. Karena itu, Irwan mengajak generasi muda untuk melestarikan wayang kulit.
"Sunan Kalijaga menggunakan wayang kulit untuk berdakwah, karena itu isinya bukan sekedar tontonan tapi juga tuntunan," kata pria yang akrab disapa Kang Irwan itu, dalam keterangannya, Selasa (29/8/2023).
Irwan merasa berbesar hati dengan ketertarikan kaum milenial pada budaya wayang kulit. Fakta itu ia saksikan saat nonton bareng atau nobar wayang kulit di rooftop kantor DPW PKS Jatim pada Ahad 27 Agustus 2023.
Irwan melanjutkan, pada nobar wayang kulit yang direlay dari kantor DPP PKS itu banyak dihadiri kalangan milenial.
Mereka tampak antusias menyaksikan pertunjukan dengan lakon Parikesit Jumeneng Ratu yang dibawakan oleh dalang senior Ki Anom Suroto dan putranya Ki Bayu Aji.
"Kehadiran para anak muda milenial menyaksikan pertunjukan wayang kulit membuat kita patut berbangga hati. Sebab budaya nusantara masih diminati generasi penerus," ujar Irwan.
Bakal caleg DPRD Jatim dari daerah pemilihan IV yang meliputi Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso ini mengenang dirinya saat kecil sering menonton Wayang Golek di Karawang.
Irwan melanjutkan, ia mulai akrab dengan wayang kulit saat di kampung halaman istrinya di Pacitan.
Irwan menambahkan, dalam nobar wayang kulit di kantor DPW PKS Jatim juga dihadiri oleh berbagai komunitas seni, mulai stand up comedy hingga teater. Mereka bergabung dengan kader PKS Jatim. Mayoritas bertahan menonton sampai pukul 03.00 WIB, Senin (28/8/2023) dini hari.
"Kami memang membuka kesempatan masyarakat umum dan komunitas seni dalam nobar wayang kulit di kantor PKS Jatim. Semua berbaur menjadi satu dalam suasana penuh keakraban," pungkas Irwan.
Editor : Ali Masduki