KEDIRI, iNewsSurabaya.id - Tahu merupakan salah satu makanan yang telah lama dikenal dan dicintai di berbagai belahan dunia, telah menjadi bagian integral dari budaya kuliner Indonesia.
Tahu, yang diolah dari kedelai menjadi berbagai hidangan lezat, memiliki potensi besar dalam dunia marketing dan branding.
Salah satu daerah di Indonesia dikenal dengan olahan tahunya yang lezat. Daerah tersebut terletak di Desa Setonorejo, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Banyak masyarakat desa tersebut yang memiliki usaha industri pengolahan tahu. Tahu olahan masyarakat setempat terkenal memiiki citarasa yang khas dan lezat. Citarasa tahu yang nikmat ini kurang didukung dengan marketing dan branding yang tepat.
Para pelaku industri tahu di desa Setonorejo masih menggunakan cara marketing dan branding yang tradisional, seperti hanya menjualkan produk tahu mereka ke toko atau pasar sekitar. Padahal tahu olahan mereka bisa dijual ke luar daerah.
Oleh karena itu, tim Dosen dan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengadakan pengabdian masyarakat yang salah satu tema materinya adalah “Branding Strategy Kunci Sukses UMKM di Era Digital”.
Acara ini dilakukan pada tanggal 24 Juni 2023 yang bertempat disalah satu rumah warga di Desa Setonorejo, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Materi ini disampaikan oleh salah satu Dosen dari FEB Universitas Airlangga yaitu Dina Fitrisia Septiarini, SE., MM.,Ak. • Ph.D. Menurut Dina, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membuat strategi marketing dan branding dengan menggunakan cara yang modern.
Pertama, Menentukan Identitas Merek. Langkah pertama dalam membangun bisnis tahu yang sukses adalah menentukan identitas merek.
"Ini melibatkan pemilihan nama yang mudah diingat, logo yang mencerminkan nilai-nilai bisnis, dan pesan yang jelas kepada konsumen tentang apa yang membedakan tahu dari Desa Setonorejo dari yang lain," terangnya melalui siaran tertulis, Selasa (12/9/2023).
Dina menjelaskan, bahwa identitas merek yang kuat dapat membantu produk tahu menonjol di pasar yang kompetitif. Dalam penyampaian materinya, Dina juga mengajarkan warga bagaimana cara membuat desain nama dan logo produk menggunakan aplikasi “CANVA”.
Aplikasi tersebut dengan mudah dapat di download di play store atau iphone strore. Penggunaan dari aplikasi tersebut juga sangat mudah, sehingga warga dapat dengan cepat memahaminya.
Kedua, Pemanfaatan Media Sosial. Dina juga menjelaskan dalam materinya bahwa warga dapat melakukan promosi menggunakan media sosial seperti Instagram, Facebook, Whatsapp, TikTok, dan lainnya.
“Penggunaan media sosial akan sangat membantu usaha bapak dan ibu agar dapat dikenal oleh konsumen secara lebih luas,” tutur Dina pada warga.
Di era digital saat ini, pemasaran online adalah kunci keberhasilan. Media sosial dapat digunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan secara lebih intensif.
Diakhir sesi Dina menyampaikan bahwa marketing dan branding memiliki potensi besar untuk meningkatkan bisnis tahu di Desa Setonorejo. Dengan menentukan identitas merek yang kuat, warga dapat meraih kesuksesan dalam bisnis tahunya.
Editor : Ali Masduki