SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia, bersama Bank Indonesia (BI) mengajak warga kota Surabaya agar memperkuat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Ajakan itu disampaikan dalam acara Focuss Group Discussion dengan tema "Identifikasi Potensi Pengembangn UMKM untuk Kemajuan Perekonomian Indonesia" di Hotel Luminor Jemursari Surabaya, Jumat (20/10/2023). Acara yang dimulai sekira pukul 14.00 - 16.40 WIB ini diikuti oleh ketua RT, RW dan ketua LPMK dilinkungan kota Surabaya.
"UMKM harus naik kelas. Nggak boleh penerimaan yang midle, tapi harus upper," tuturnya.
Menurut Indah, bangsa Indonesia harus berdaulat, berdikari dan berbudaya sesuai Trisila Bung Karno.
"Kita harus jadi pemimpin di tempat kita masing-masing. Saya berharap agar program BI tidak sia sia. Tapi benar-benar diimplementasikan dan membawa manfaat yang berkelanjutan," tegasnya.
Legistalor Dapil 1 Surabaya dan Sidoarjo ini menuturkan, keberadaan UMKM tidak bisa disepelakan. Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) masih jadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi kuartal kedua 2023.
Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai 60,5 persen, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9 persen dari total penyerapan tenaga kerja nasional.
Tak hanya itu, sektor UMKM juga paling banyak menyerap tenaga kerja, serta relative tahan terhadap krisis keuangan.
Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bagi perekonomian Indonesia sangat signifikan hingga
Kata Indah Kurnia, jika pengurus RT dan RW bergerak bersama-sama maka kota Surabaya bakal menjadi digdaya, khususnya sektor UMKM
"Jangan anggap sepele UMKM," tegasnya.
Sementara itu, Dadal Angkoro, dari Bank Indonesia Jawa Timur mengungkapkan bahwa ada masalah utama yang kerap dihadapi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
“Berbagai survey dan penelitian, menyebutkan permasalahan utama UMKM adalah aspek produksi seperti kualitas, bahan baku dan lainnya, serta akses pemasaran, dan akses pembiayaan,” terangnya.
Untuk itu, dalam mendukung peran UMKM bagi perekonomian Indonesia, diperlukan upaya secara bersama khususnya dengan peran aktif Pemerintah Daerah.
Hal ini perlu dilakukan mengingat peran UMKM bagi perekonomian Indonesia yang inklusif, serta perannya dalam peningkatan produksi dalam negeri yang kemudian berkontribusi bagi stabilisasi harga serta kesejahteraan masyarakat.
BI berkomitmen memperkuat bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi nasional, termasuk dengan sinergi yang erat dengan Pemerintah dan otoritas lainnya, baik di Pusat maupun Daerah, untuk mendorong sektor-sektor prioritas khususnya UMKM.
Dukungan terhadap UMKM dapat dilakukan dalam ragam cara, salah satunya sinergi dengan industri untuk melakukan digitalisasi.
Editor : Ali Masduki