SURABAYA, iNews.id - Tri dharma perguruan tinggi terdiri dari tiga komponen, yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.
Salah satu tri dharma tersebut, yaitu pengabdian masyarakat, diwujudkan oleh para dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR) dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) di Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.
Program pengabdian masyarakat (Pengmas) ini dikemas dalam topik pengenalan digital marketing, dan pemakaian aplikasi uang elektronik untuk menunjang efektifitas transaksi bisnis di lingkungan santri dan pengelola pesantren Tambakberas di masa pandemi Covid- 19.
Tim dosen tersebut adalah Irham Zaki (FEB UNAIR) sebagai ketua tim, dengan anggota Eko Henfri Binugroho (PENS), Ferry Astika Saputra (PENS) dan Denizar Abdurrahman Mi’raj (FEB UNAIR).
Pesantren Bahrul Ulum, merupakan salah satu pesantren tertua dan terbesar di Indonesia.
Pesanten ini dirintis oleh Kyai Abdus Salam pada tahun 1825, dengan jumlah santri saat ini sekitar 15.000 santri.
Pesantren ini juga termasuk di antara pesantren yang melahirkan pahlawan nasional sekaligus tokoh pendiri ormas keislaman terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama, yaitu KH. Abdul Wahab Chasbullah.
Menurut Irham Zaki, kegiatan ini merupakan bagian dari tugas dosen untuk mengabdikan ilmunya di masyarakat.
"Dalam hal ini di komunitas pesantren yang merupakan salah satu pilar pengembangan keilmuan, budaya dan peradaban di Indonesia," terangnya.
Lebih lanjut, kata Zaki, kegiatan ini mengalami sedikit kendala, yaitu merebaknya varian ganas dari Covid-19. Yakni Delta pada medio Juni-September 2021.
Hal ini membuat aktifitas di lokasi pesantren menjadi tidak maksimal.
Namun begitu dengan segala keterbatasannya, tim peneliti berkomitmen untuk pelaksanaan pengabdian ini.
Sedangkan menurut Eko Henfri dan Fery Astika, sebagai tim dosen dari PENS yang membidangi pengembangan aplikasi uang elektronik untuk pesantren, mengatakan bahwa tahapan untuk pembuatan aplikasi ini membutuhkan waktu yang relatif panjang.
Mengingat banyak tahapan yang harus dilalui mulai perancangan desain, pembuatan prototype, pengujian terbatas sampai pada penerapan untuk publik.
Adapun pihak pesantren yang diwakili oleh Gus Humed, Gus Iqbal dan Ning Fatin, selaku Pengurus Kopontren Al Ittihad Bahrul Ulum, mengucapkan terima kasih kepada UNAIR dan PENS karena aktifitas pengabdian masyarakat tersebut sangat membantu kebutuhan pesantren saat ini, yaitu keseragaman dan pengaturan transaksi di lingkungan pesantren.
Adanya aplikasi ini diharapkan lebih mengontrol santri karena bisa diatur besaran uang yang bisa ditransaksikan per hari, per minggu atau per bulan.
Di samping juga ikut mendukung kampanye pemerintah untuk meningkatkan transaksi cashless.
Editor : Ali Masduki