SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa mendorong penerapan energi non fosil. Khofifah meresmikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk 18 Pondok Pesantren dan 2 UPT Pelabuhan di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya, Selasa (24/10/2023).
Ia mengatakan, pemberian bantuan PLTS Atap ini menjadi bagian penting dari proses transformasi energi fosil ke non fosil. "Bantuan PLTS Atap ini bagian dari kita menyicil bagaimana proses transformasi dari penggunaan energi fosil ke non fosil," katanya.
Menurutnya, berbagai sumber energi non fosil tersebut masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai sumber energi atau pembangkit listrik. Sehingga ia berharap penggunaannya bisa lebih dimaksimalkan lagi ke depan.
"Banyak sekali anak bangsa yang sudah memiliki kemampuan, kapasitas dan kapabilitas untuk bisa mengeksplor bagaimana konversi dari energi fosil ke non fosil. Hari ini baru sebagian yakni tenaga surya dari sinar matahari yang bisa kita maksimalkan, belum tenaga angin, belum air, atau panas bumi," urainya.
Sampai saat ini di Jatim telah berhasil terbangun PLTS dengan total kapasitas terpasang sebesar 68,41 MW. Terdiri dari PLTS Atap sebesar 62,62 MW dan PLTS SHS tersebar dan komunal untuk memberikan akses energi masyarakat daerah terpencil dan kepulauan yang belum menikmati listrik.
"Sekarang kita masih berlari ke green energy, harapan kita bisa terus mengajak masyarakat lebih luas lagi untuk bisa mentransformasikan dari energi fosil ke energi non fosil," imbuhnya.
Salah satu penerima Bantuan PLTS Atap yakni Pengasuh Ponpes Al Falah Malang KH. Samsul Hadi mengatakan, bantuan PLTS Atap ini akan membuat operasional pesantren lebih efisien. Sebelum ada bantuan PLTS ini, biaya listrik pesantren satu bulan kurang lebih habis Rp2 juta.
"Dengan adanya bantuan ini ada diskon 40 persen, artinya pondok bisa menghemat listrik sebesar Rp800.000," katanya.
Diketahui, bantuan PLTS Atap ini diserahkan kepada 18 Ponpes dan 2 UPT Pelabuhan Perikanan. Yakni Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya 13.200 WP, Ponpes Islam At Tauhid ASPI2 Surabaya 5000 WP, Ponpes Bumi Shalawat Progresif Sidoarjo 10.000 WP, Ponpes Zainul Hasan Genggong Probolinggo sebesar 10.000 WP, Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo 10.000 WP, dan Ponpes Al Qodiri Jember 10.000 WP.
Kemudian Ponpes Darussalam Banyuwangi 10.000 WP, Amanatul Ummah Surabaya, Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto 10.000 WP, Ponpes Al- Falah Kediri 5.000 WP, Ponpes Hidayatul Mubtadi-in Kediri 10.000 WP, Ponpes Qomarrudin Gresik 5.000 WP, Ponpes Al Falah Malang 5.000 WP, Ponpes Syaicona Moh Cholil Bangkalan 10.000 WP, dan Pendidikan dan Sosial KH. Maulana Ishaq Sampang 5.000 WP.
Selanjutnya, Ponpes Tahfidhil Qur'an Sirojul Ulum Kediri 10.000 WP, Ponpes Al Ikhlas Pasuruan 10.000 WP, Ponpes Daru Ulil Albab Nganjuk 5.000 WP, Ponpes Anwarul Haromain Trenggalek 5.000 WP, UPT Pelabuhan Perikanan Pantai Muncar Kab. Banyuwangi 25.000 WP, dan UPT Pelabuhan Perikanan Pantau Pondokdadap Kab. Malang 25.000 WP.
Editor : Arif Ardliyanto