Dalam pengembangan ekosistem digitalisasi Pasar Induk Among Tani, transaksi yang dilakukan antara penjual dan pembeli semuanya menggunakan QRIS bankjatim. QRIS bisa diakses melalui mobile banking bankjatim JConnect ataupun mobile banking lainnya.
Selanjutnya, pembayaran pajak dan retribusi daerah juga bisa langsung dilakukan dengan virtual account bankjatim.
Tidak hanya itu saja, di dalam pasar tersebut juga ada mesin ATM bankjatim yang beroperasi 24 jam sehingga masyarakat dapat bertransaksi kapan saja. Untuk lebih memaksimalkan pelayanan, bankjatim membuka Kantor Fungsional di dalam pasar tersebut.
”Jadi, masyarakat yang berbelanja di sini bisa bertransaksi lebih nyaman dan efisien,” lanjut Busrul.
Menurutnya, digitalisasi pasar sangatlah penting karena bisa menawarkan pengalaman baru bagi konsumen yang berbelanja, seperti menjadi lebih praktis dan nyaman.
”Lalu semua transaksi online yang dilakukan oleh penjual ada historinya, sehingga ada pengarsipan dokumen-dokumen jual beli yang telah dilakukan,” kata Busrul.
Selain menyiapkan transaksi digital, bankjatim juga menyediakan sarana prasarana penunjang Pasar Induk Among Tani Batu meliputi pemasangan stiker pada escalator, meja dan kursi foodcourt, papan nomor kios dan los beserta nama kios, papan penomoran zona bangunan fasade luar dan dalam gedung, papan petunjuk arah, lampu tematik, sampai aksesoris kantor payment point.
Di dalam Pasar Induk Among Tani tersebut juga terdapat destinasi wisata kuliner dengan tidak meninggalkan fungsi pasar sebagai sarana perdagangan rakyat.
”Tentu ini bisa menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke pasar. Maka dari itu, dengan melihat segala macam potensi yang ada, kami bekerja sama dengan Pemkot Batu untuk melakukan branding di pasar demi meningkatkan exposure corporate image dan product image bankjatim,” paparnya.
Pihaknya berharap pasar yang terletak di Jalan Dewi Sartika itu bisa menjadi ikon Jawa Timur dan membawa manfaat bagi para pedagang. Selain itu, kebutuhan masyarakat bisa terakomodir dengan baik karena kualitas barang di pasar ini terjamin.
Busrul menegaskan, dengan adanya Pasar Among Tani ini maka kesan kumuh, panas, bau, dan becek yang biasanya tersematkan bagi pasar tradisional sudah tidak ada lagi. Dari yang sebelumnya kumuh, kini menjelma jadi pasar modern yang bersih full cashless namun tetap mengedepankan konsep pasar rakyat berupa tawar menawar harga antara pedagang dan pembeli.
Bagian atap langit juga cukup tinggi sehingga sirkulasi udara terjaga dan tidak membuat kepanasan penghuni pasar. Fasilitas eskalator juga tersedia agar pengunjung lebih nyaman untuk berbelanja.
Editor : Ali Masduki