get app
inews
Aa
Read Next : Jalan Utama Surabaya Macet, Konvoi Peringatan Hari Buruh May Day

Antisipasi Lonjakan Covid-19, Ini Jurus Eri Cahyadi di Surabaya ​​​​​​​

Kamis, 03 Februari 2022 | 15:32 WIB
header img
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mempunyai strategi untuk mengatasi penyebaran Covid di Kota Pahlawan ini.

SURABAYA, iNews.id – Kasus aktif pasien Covid-19 varian Omicron di Kota Surabaya terus naik. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mempunyai strategi untuk mengatasi penyebaran Covid di Kota Pahlawan ini.

Salah satu strategi yang akan dilakukan Eri adalah meminta semua tempat termasuk fasilitas umum, rekreasi hiburan umum (RHU) maupun lokasi lain yang menimbulkan kerumunan untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

“Saat ini jumlah kasus aktif yang tercatat di dalam data lawancovid-19.surabaya.go.id per 2 Februari 2022, total 587 orang. Jumlah ini akan terus merangkak naik jika tidak dilakukan mitigasi secepat mungkin,” kata Eri Cahyadi.

“Untuk saat ini kita masih berada di angka 16,4 persen jumlah kasus positifnya. Jika menginjak angka 20 persen per 100 ribu penduduk, maka bisa jadi daerah atau kota tersebut meningkat menjadi Level 2. Untuk saat ini, Kota Surabaya berstatus Level 1, artinya masih di bawah 20 persen,” lanjut dia.

Untuk bertahan di level 1, Wali Kota menerapkan langkah tegas. Di antaranya, menerapkan disiplin prokes dan menggerakkan swab hunter keliling setiap hari. Dan mengimbau setiap kampung melakukan blocking area.

“Selain blocking area di perkampungan, Eri meminta jajarannya menerapkan pembatasan RHU, taman, hingga alun-alun dan tempat yang berpotensi menyebabkan kerumunan lainnya,” ucap dia.

Saat melakukan diskusi dengan pakar Biostatistika Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr. Windhu Purnomo, Eri Cahyadi menyebut, saat ini 90 persen virus yang menyebar adalah varian Omicron, sedangkan untuk varian Delta kini sudah tidak lagi menjadi ancaman serius. “Jadi, jangan tanya ini Omicron atau bukan Omicron. Ini sudah Omicron semua,” tuturnya.

Selain itu penerapakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen dan meniadakan dua shift 100 persen. “PTM 50 persen dalam sehari. Biasanya kan ada dua shift 100 persen, mulai hari ini saya hentikan dulu. Mekanismenya, sehari masuk, sehari enggak, hanya ada satu shift 50 persen,” tutup dia.

 

Editor : Arif Ardliyanto

Follow Berita iNews Surabaya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut