SURABAYA, iNews.id - Benar-benar calon menantu idaman. Itulah Farichatus Sania. Ditengah keterbatasan ekonomi, dia tidak menyerah. Ya! selain cantik dan sholehah, Sania bisa dibilang gigih dalam menggapai cita-citanya menjadi seorang perawat.
Farichatus Sania merupakan putri seorang Satpam asal kabupaten Sidoarjo. Ibunya sendiri bekerja sebagai pengasuh anak. Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari saja, penghasilan Satpam dan pengasuh mungkin pas-pasan.
Namun demi merubah nasib dan mengangkat derajat keluarga, tidak ada rumus menyerah bagi putri dari pasangan Sukandar dan Indah Suroiyah tersebut.
Dukungan orangtua dan semangat Sania berhasil mengantarkan kesuksesan dalam menyelesaikan pendidikan tinggi. Bahkan Farichatus Sania dinobatkan sebagai wisudawan terbaik Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa).
BACA JUGA:
Wisuda Periode II Tahun 2021-2022, Unusa Hadirkan Menteri dan Gelar ’Virtual Job Fair’
Peraih IPK 3,65 ini mengungkapkan, ia bisa kuliah lantaran sang bapak memiliki cukup biaya. Bukan karena hasil menabung selama bekerja sebagai Satpam, tetapi biaya tersebut adalah pesangon saat bapaknya dipensiunkan dari tempat kerja.
"Awal waktu kuliah bapak dipensiunkan dari tempat kerja. Sehingga uang pesangan bisa gunakan untuk daftar kuliah," ungkapnya.
Orangtua Sania berani mengeluarkan uang pensiun untuk kuliah, karena saat purna tugas sudah langsung bekerja lagi sebagai Satpam disebuah swalayan ternama.
Namun keadaan berkata lain. Ketika Sania sedang asik-asiknya menjalani proses perkuliahan, sang bapak kembali dirumahkan. Swalawan tempatnya bekerja tutup. Sontak, perempuan kelahiran 5 September 1999 ini jadi bingung.
"Namun Alhamdulillah sampai di titik ini bisa saya lalui dengan lancar," tuturnya.
Kata dia, saat ini bapaknya bekerja lagi sebagai Satpam perumahan. Sania sendiri sudah bekerja di sebuah klinik daerah Waru Sidoarjo.
Editor : Ali Masduki