get app
inews
Aa Read Next : Pemprov Jawa Timur Fokus Langkah Nyata Kendalikan Perubahan Iklim, Ini yang Dilakukan

Mahasiswa Unipa Ikut-Ikutan Surati Calon Presiden 2024

Minggu, 21 Januari 2024 | 07:00 WIB
header img
Mahasiswa Teknik Lingkungan Unipa ikut kirim surat untuk capres. Foto/Ecoton

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Mahasiswa Unipa ikut-ikutan surati Calon Presiden 2024. Surat yang dikirim oleh Mahasiswa Teknik Lingkungan Unip tersebut menyusul aksi River Warrior yang sebelumnya juga mengirim surat untuk capres

“Kami ikut mengirimkan surat kepada calon Presiden 2024 bersama Aeshnina, meminta Calon Presiden 2024 untuk berkomitmen mengurangi terjadi perubahan iklim global," kata Silvia Carolina usai rembug lingkungan di Kantor Ecoton di Desa Wringinanom Gresik, Sabtu (20/1/2024).

Rembug lingkungan mendapatkan kesimpulan bahwa saat ini telah terjadi peningkatan suhu udara di Indonesia khususnya Surabaya akibat pemanasan global yang dipicu oleh tingginya kadar karbondioksida dan metana. 

Lebih lanjut mahasiswi Unipa ini menjelaskan bahwa suara Gen Z harus diperhatikan karena selama ini telah terjadi kerusakan lingkungan akibat keserakahan dan salah kebijakan yang mempercepat terjadinya pemanasan global.

Rahmadani Dwi Zahara, Mahasiswi Teknik Lingkungan Semester V Universitas PGRI Adhibuana (Unipa) Surabaya menuturkan, saat ini banyak industri di Jawa Timur menggunakan plastik sebagai bahan bakar. Sehingga menimbulkan tingginya kadar karbondioksida di Udara menyebabkan terjadinya peningkatan Suhu di Sidoarjo, Surabaya dan Gresik.

Untuk itu dia berharap agar Presiden 2024 menggantikan bahan bakar plastik dengan bahan bakar yang tidak menimbulkan emisi karbon. Aktivitas industri, transportasi dan pengunaan batu bara menjadi sumber listrik menjadi pemicu tingginya emisi karbon yang dihasilkan.

“Kami merasakan kondisi udara di Surabaya pada tahun 2023 semakin panas jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Kondisi peningkatan suhu sesuai dengan penelitian yang di lakukan Copernicus Climate Change Service Melaporkan bahwa Tahun 2023 dipastikan sebagai tahun terpanas dalam catatan data suhu global sejak tahun 1850. 

Pada Februari 2024 diprediksi suhu akan melebihi 1,5°C di atas Tahun 1900, hal ini harus menjadi alarm bagi kita bahwa telah terjadi “pendidihan atau penggodokan global”.

Akibat Peningkatan Karbon di Atmosfer, Copernicus Climate Change Service melaporkan bahwa Tahun 2023 bahwa konsentrasi karbon dioksida mencapai 419 ppm, Metana 1.902 ppb, konsentrasi karbon dioksida dan metana di atmosfer terjadi peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2005 dan 2022. 

Tingginya konsentrasi Karbondioksida dan metana di atmosfer inilah yang membuat suhu bumi makin panas.

Editor : Ali Masduki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut